Raja se-nusantara gelar ritual getih getah di Candi Brahu Trowulan
Raja-raja se-nusantara menggelar ritual getih getah di Candi Brahu, bekas Kerajaan Majapahit, Trowulan, Mojokerto, Jatim, Jumat (10/11). Ritual ini digelar untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan para raja di Indonesia.
Raja-raja se-nusantara menggelar ritual getih getah di Candi Brahu, bekas Kerajaan Majapahit, Trowulan, Mojokerto, Jatim, Jumat (10/11). Ritual ini digelar untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan para raja di Indonesia.
Prosesi ritual getih getah diawali dengan kirab, mulai dari Pendopo Agung Trowulan hingga Candi Brahu dengan jarak sekitar hampir 5 kilo meter. Peserta kirab mengenakan pakaian serba hitam dan membawa serta pusaka peninggalan Kerajaan Majapahit.
Eko Prasetyo ketua panitia ritual getih getah mengatakan, ritual ini sengaja digelar salah satu tujuanya untuk mempererat tali persaudaraan raja raja se-nusantara. Sekaligus menjaga kelestarian budaya peninggalan para leluhur.
"Kita awali dari di Pedopo Agung yang merupakan tempat Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Sumpah amukti palapa diharapkan bisa mempererat tali persaudaraan serta persatuan dan kesatuan," Eko Prasetyo, Jumat (10/11).
-
Apa makna tradisi Unduh-unduh yang digelar di GKJW Mojowarno Jombang? Tujuan utama tradisi Unduh-unduh adalah sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Meskipun diinisiasi oleh umat kristiani, namun pelaksanaan Unduh-unduh melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi Unduh-unduh di GKJW Mojowarno Jombang? Berbagai hasil bumi seperti padi, sayur-sayuran, dan buah-buahan dihias di atas gerobak besar kemudian diarak keliling kampung. Parade arak-arakan hasil panen itu dimulai dari halaman GKJW Mojowarno Jombang.
-
Kapan tradisi Unduh-unduh di GKJW Mojowarno Jombang biasanya dilaksanakan? Tradisi Unduh-unduh dilaksanakan setiap kali menjelang musim panen
-
Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan tradisi Unduh-unduh di GKJW Mojowarno Jombang? Meskipun diinisiasi oleh umat kristiani, namun pelaksanaan Unduh-unduh melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Di mana tradisi umbah-umbah kloso dilakukan? Di Pandak, Bantul, ada tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Tradisi itu bernama umbah-umbah kloso.
Kirab ritual getih getah di Trowulan ©2017 Merdeka.com/Budi
Budaya dan adat para leluhur digambarkan melalui puluhan simbol pusaka Majapahit. Di antaranya Sang Hyang Baruna, Sang Naga Amurabumi, Sang Hyang Padmanawiranagari, Sang Hayang Wira Dharma, Sang Hyang Dharma Daksina dan Sang Hyang Dharma Putra.
"Simbul sibul Majapahit kita bawa, Sang Hyang Dharma Daksina lambang departemen keagamaan Majapahit berbentuk Trisula. Lambang Angkatan lautnya Sang Hyang Naga Baruna. Juga lambang Garuda Pancasila yang bersumber dari kitab Sutasoma karya Mpu Prapanca," jelas Eko.
Para raja se-nusantara bersama sama menggelar doa bersama di altar Candi Brahu, yang menjadi menjadi tempat perabuan atau tempat menyucikan abu para raja Majapahit, mulai zaman Mpu Sendok hingga Majapahit masa akhir. Sebanyak 25 raja nusantara hadir dalam ritual ini, di antaranya dari Padang Lawas, Kesultanan Madura, Solo dan Mataram.
"Kami berharap melalui kegiatan ritual getah-getih ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa nusantara milik kita bersama, semakin kuat dalam bergotong-royong," ucapnya.
Raja Huristak XII Padang Lawas Tondi Hasibuan, yang ikut dalam ritual menyerahkan ulos kepada para sesepuh di bumi Majapahit, sebagai lambang persaudaraan dan persatuan.
"Ini bentuk ikatan Majapahit dengan Kerajaan Huristak yang sudah terjalin sejak dulu. Menjaga tali silaturahmi dan mempererat persaudaraan. Balik lagi ke konsep nusantara, yakni kita harus bersatu meski berbeda-beda," katanya.
Baca juga:
Dia de Los Natitas, ritual di Bolivia yang bikin merinding
Tradisi jaga makam warga Gunungkidul yang meninggal malam Selasa Kliwon
Wajib pakai berkilo-kilo perak: Mengintip uniknya tradisi pernikahan etnis Miao
Kebuasan Adu Bagong, tradisi pertarungan anjing vs babi hutan
Menengok ramalan setahun ke depan dengan membuka kain kafan Cupu Kiai Panjolo
Tradisi bedah sumber di Mojokerto, ribuan warga berebut tangkap ikan