Rampas motor, ratusan anggota Brigez dikepung warga Palabuhanratu
Anggota Geng motor Brigez yang terdiri dari 184 orang dievakuasi menggunakan mobil Dalmas ke Mako Polres Sukabumi.
Bentrok dan saling lempar batu antara Geng Motor Brigez dengan warga Citepus, Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat pecah Minggu (6/12) kemarin. Keributan itu dipicu aksi brutal yang dilakukan geng motor tersebut.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, kronologi kejadian bermula pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB saat anggota geng motor Brigez (gabungan dari Jakarta, Bogor, Cianjur dan Sukabumi) konvoi dengan sepeda motor menuju arah Cisolok, Sukabumi.
"Pada saat melintas di Muara Citepus, Desa Citepus Kecamatan Palabuhanrabu, Kabupaten Sukabumi ada 2 orang pemuda dari arah pantai menyeberang ke warung depan Hotel Padi-padi untuk menemui teman-temannya yang sedang nongkrong," ujar Sulistyo Pudjo dalam rilisnya, Senin (7/12).
Selanjutnya anggota konvoi tersebut berhenti dan mendatangi pemuda yang nongkrong tersebut sehingga bubar dan terdapat salah satu korban yang tidak sempat menghindar. Korban tersebut dikeroyok dan terdapat luka sobek di lutut kiri yang disebabkan senjata tajam dengan ukuran 4x5 cm yang dijahit sebanyak 15 jahitan luar dan dalam.
"Selanjutnya rombongan klub motor Brigez tersebut masuk dan menginap di Vila Panggung Citepus Palabuhanratu dengan membawa motor salah satu korban dengan niat untuk diamankan karena pemiliknya kabur," ujarnya.
Sekitar jam 06.30 WIB, motor korban yang diamankan oleh kelompok Brigez dikembalikan kepada pemiliknya. Sedangkan korban masih dirawat di RSUD Palabuhanratu.
"Sekitar jam 09.00 WIB warga Citepus dan Palabuhanratu yang dibantu warga sekitar mengepung Vila Panggung dan sempat terjadi keributan saling lempar batu di antara kedua belah pihak yang menimbulkan rusak ringan rumah warga sekitar terkena lemparan batu dan mengakibatkan pecah asbes dan genteng," ujar Sulistyo.
Pada saat keributan, aparat kampung berhasil mengamankan situasi sehingga keributan tidak berlangsung lama. Menurut Sulistyo, kejadian pengepungan tersebut berkaitan dengan adanya isu bahwa Geng motor Brigez telah melakukan perampasan motor warga serta adanya isu mereka menantang warga Palabuhanratu.
"Sehingga warga Palabuhanratu merasa tertantang dan berniat menghakimi kelompok Brigez," terang mantan Kabid Humas Papua ini.
Salah seorang warga bernama Zela, mengaku sepeda motornya yakni Yamaha X-Ride bernopol F 4494 TT diambil paksa oleh geng motor ini. Mereka mengambil dengan mengancam menggunakan samurai dan celurit.
"Perampasan motor tersebut diduga penyebab adanya pelemparan kepada rombongan Brigez," terang Sulistyo.
Sekitar pukul 09.20 WIB, Geng motor Brigez yang terdiri dari 184 orang dievakuasi menggunakan mobil Dalmas untuk diamankan di Mako Polres Sukabumi. Sedangkan untuk sepeda motor milik rombongan Brigez masih bertahan di Villa Panggung Citepus Palabuhanratu.
"Pada saat massa diangkut, terjadi pelemparan kembali batu yang dilakukan oleh warga yang menghadang, hingga mengakibatkan satu orang anggota Dalmas Polres Sukabumi terkena lemparan batu di pelipis sebelah kanan atas nama Bripda Chaerudin," ujarnya.
Lalu sekitar pukul 09.33 WIB anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi tiba di lokasi untuk menenangkan massa. Sekitar pukul 11.20 WIB, sepeda milik rombongan Brigez mulai diangkut oleh petugas dengan menggunakan 2 unit mobil truk Dalmas dan 4 truk.
Pukul 11.30 WIB kondisi di Villa Panggung Citepus Palabuhanratu sudah bisa terkendali serta masih dalam pengawasan aparat. Jumlah kendaraan yang dievakuasi sebanyak 146 sepeda motor dan 1 mobil Avanza yang kini diparkir di halaman Mapolres Sukabumi. Petugas juga akan melakukan pemeriksaan terkait kelengkapan surat-surat serta keabsahan kepemilikannya.
"Untuk kasus perampasan dan penganiayaan masih dalam proses penyidikan oleh Satreskrim Polres Sukabumi," imbuhnya.