Rapid Test Massal, 16 Tenaga Medis di Jatim Dinyatakan Positif Corona
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyu Hadi mengatakan, ada tenaga medis yang dinyatakan positif setelah menjalani rapid test. Sayang, ia tak menyebutkan asal daerah para tenaga medis tersebut.
Pemprov Jatim menggelar rapid test Virus Corona atau Covid-19 serentak di 38 kabupaten/kota. Hasilnya, dari 3.976 rapid test, 97 orang dinyatakan positif dan 16 diantaranya adalah tenaga medis.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyu Hadi mengatakan, ada tenaga medis yang dinyatakan positif setelah menjalani rapid test. Sayang, ia tak menyebutkan asal daerah para tenaga medis tersebut.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Yang tenaga kesehatan (dinyatakan positif) beberapa daerah, ada," katanya, Kamis (2/4).
Dia mengungkapkan, 16 petugas medis tersebut telah dibebas tugaskan. Dan tengah menjalani isolasi dengan pengawasan ketat.
"Sudah kita awasi nanti kita lanjutkan dengan tes swabnya. Apakah betul dia positif. Tidak perlu saya sebutkan kabupatennya," jelasnya.
Menurutnya, hasil rapid test tersebut tak sepenuhnya valid. Sebab rapid test yang digunakan di Indonesia hanya mampu mendeteksi antibodi. Tingkat positif palsu dalam rapid test juga cukup tinggi.
Maka, kata Joni, hasil rapid test tersebut haruslah ditindak lanjuti dengan tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction), demi keabsahan diagnosis.
"Rapid test tadi yang positif, untuk tenaga kesehatan itu tidak selalu dia menderita corona, bisa positif palsu," terangnya.
Sejak, Jumat (27/3) pekan lalu, Pemprov Jatim telah mendistribusikan 18.400 alat rapid tes ke sejumlah rumah sakit rujukan ke 38 Kabupaten/kota se Jatim.
(mdk/fik)