Ratusan Bangkai Babi yang Dibuang ke Sungai di Medan Diduga Terjangkit Hog Cholera
Banyaknya bangkai babi yang dibuang ke sungai di Medan sekitarnya diduga kuat terkait wabah hog cholera di sejumlah wilayah di Sumut. Babi yang mati akibat penyakit itu ditengarai dibuang pemiliknya ke sungai.
Banyaknya bangkai babi yang dibuang ke sungai di Medan sekitarnya diduga kuat terkait wabah hog cholera di sejumlah wilayah di Sumut. Babi yang mati akibat penyakit itu ditengarai dibuang pemiliknya ke sungai.
"Kalau dugaan kuat sementara ini, karena ini yang berkembang, kita menduga itu masih hog cholera. Namun untuk pembenarannya itu nanti kita tunggu hasil lab. Setelah hasil lab keluar nanti kita nyatakan apa yang sebenarnya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, M Azhar Harahap, Rabu (6/11).
-
Apa saja bahaya dari makan daging kambing berlebihan? Berikut beberapa bahaya makan daging kambing berlebihan, antara lain: Dampak Makan Daging Berlebihan Makan daging kambing dalam jumlah yang wajar dapat memberikan manfaat nutrisi yang baik untuk tubuh. Namun, mengonsumsi daging kambing dalam jumlah berlebihan juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kita. Berikut adalah beberapa efek yang perlu kita perhatikan ketika makan daging kambing secara berlebihan:
-
Kenapa daging kambing punya bau yang menyengat? Selain dari segi ukuran, daging kambing memiliki beberapa perbedaan mencolok dibandingkan daging lainnya, seperti tekstur dan aroma.Daging kambing mempunyai bau khas yang sayangnya cukup menyengat, yaitu bau prengus. Inilah yang menyebabkan beberapa orang enggan memasak daging kambing.
-
Mengapa daging kambing berbau prengus? Ini berasal dari feromon yang dihasilkan oleh tubuh kambing (utamanya kambing jantan).
-
Kenapa ketan bintul di Pasar Lama Serang cocok disantap dengan daging? Ketan bintul ini khas Kota Serang dan cuman ada di bulan Ramadan. Makannya pakai daging ya ini,” terang pemilik akun tersebut.
-
Kapan anjuran anyaman bambu sebagai wadah daging ini berlaku? Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, DIY, menganjurkan panitia pemotongan hewan kurban atau masyarakat memakai besek atau anyaman kulit bambu sebagai wadah daging pemotongan hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriyah.
-
Kapan buah angkung matang? Buah angkung memiliki warna biru tua dan daging berwarna merah keunguan saat sudah matang.
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut telah turun lokasi penemuan ratusan bangkai babi, seperti di hilir Sungai Bederah, Medan Marelan. Mereka melakukan pengamatan dan pengambilan sampel untuk diperiksa di laboratorium. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kuat dugaan babi-babi itu terjangkit hog cholera, kemudian dibuang pemiliknya ke sungai.
Dugaan ini diperkuat dengan berjangkitnya wabah hog cholera atau kolera babi di 11 kabupaten/kota di Sumut. Sebelas daerah itu yakni: Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan (Humbahas) Deli Serdang, Kota Medan, Kabupaten Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
"Sudah terjadi kasus kematian sebanyak 4.682 ekor dari 11 kabupaten/kota," jelas Azhar.
Dinas Pangan Sumut Minta Bangkai Dikubur
Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut sebelumnya telah menerbitkan surat edaran guna mencegah pembuangan babi dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Bangkai itu harus dikubur untuk mengantisipasi penyakit dan gangguan pada ketentraman masyarakat.
"Kita sudah membantu penanganan dalam rangka pengendalian wabah hog cholera termasuk pemberian vaksin pada petugas untuk vaksin hewan yang sehat," sebut Azhar.
Dia juga berharap agar warga tidak panik dengan kejadian ini. Menurutnya, hog cholera hanya menular dari babi ke babi.
Sebelumnya, warga Medan diresahkan dengan ditemukannya ratusan bangkai babi di Sungai Bederah. Bangkai babi juga ditemukan di sungai-sungai lain.
(mdk/bal)