Rawan Terpapar Covid-19, Wartawan Depok Ikuti Rapid Test Massal
Profesi jurnalis menjadi salah satu yang masuk kategori rentan terpapar virus Covid-19. Banyak wartawan yang tetap bekerja di luar rumah di tengah pandemi ini. Menyadari akan resistensi itu, sebanyak 100 orang wartawan yang meliput di wilayah Depok mengikuti rapid test.
Profesi jurnalis menjadi salah satu yang masuk kategori rentan terpapar virus Covid-19. Banyak wartawan yang tetap bekerja di luar rumah di tengah pandemi ini. Menyadari akan resistensi itu, sebanyak 100 orang wartawan yang meliput di wilayah Depok mengikuti rapid test.
Rapid test untuk wartawan dibagi dalam dua waktu, yaitu Senin (6/4) dan Selasa (6/4) dengan kuota 50 wartawan per hari.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Karena banyak dari kami yang tetap bekerja di lapangan, meski ada juga yang bekerja dari rumah. Sehingga wajib bagi kami menjalani rapid test ini," kata salah satu peserta rapid test Zahrul Darmawan, Senin (5/4).
Diakui dia, profesi jurnalis termasuk kalangan yang rentan terpapar virus. Selama pandemi ini, dia dan teman-temannya masih keluar rumah untuk bekerja. Kondisi itu terpaksa dilakukan karena tuntutan profesi.
"Karena risiko kami pun cukup tinggi. Seperti beberapa waktu lalu, beberapa teman kami ada yang mewawancarai penyintas Covid-19 pasien 01, 02 dan 03, yang memang merupakan warga Depok," tambahnya.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengapresiasi wartawan yang bersedia mengikuti rapid test. Karena dengan dilakukan tes ini menjadi bentuk peningkatan kesadaran dalam mendeteksi kesehatan.
"Insya Allah ini adalah dalam rangka berbuat untuk kebaikan, saya berdoa semoga semua hasilnya negatif dan teman-teman bisa menjalankan fungsi dan tugasnya dalam mengawal pekerjaan Pemerintah Kota Depok," katanya.
Hasil tes akan dikumpulkan melalui Dinas Komunikasi Kota Depok dan Gugus Tugas Covid-19 Depok. Setelah itu akan disampaikan secara personal kepada wartawan dengan data yang telah dikumpulkan. Dia juga berharap agar hasil tes semua wartawan tidak ada yang terindikasi terpapar corona. "Tolong support-nya juga dalam pemberitaan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan, dan juga tetap waspada dalam bertugas," pungkasnya.
Baca juga:
Pemerintah: Tak Mudah Mendapat Alat Rapid Test Corona, Semua Negara Berebutan
Pengajuan PSBB di Jabar Terkendala Lambannya Laporan Data Rapid Test
50 Ribu Alat Tes Covid-19 dari Korsel akan Sampai Jakarta Hari Ini
Office Boy Dekat Ruang Ketua DPR Positif Corona, Rapid Test Langsung Digelar
20.532 Rapid Test di DKI, 428 Dinyatakan Positif Covid-19