Razia Valentine di Samarinda, empat remaja tepergok sekamar di hotel
Mereka yang terjaring hanya didata dan dibina.
Dua puluh orang pria dan wanita belia terjaring dalam razia malam hari kasih sayang, digelar Satpol PP Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (14/2). Tiga remaja lelaki dan seorang perempuan terpergok sekamar di dalam kamar sebuah hotel.
Diduga, mereka usai berbuat mesum di dalam kamar hotel. Razia mulai digelar mulai pukul 20.00 WITA. Menelusuri sejumlah hotel, yang diduga menjadi tempat remaja merayakan hari kasih sayang. Mulai dari Jalan Lambung Mangkurat, Jalan Remaja, Jalan Sentosa, Jalan Cendrawasih hingga kafe dan restoran.
Satu per satu remaja dan muda-mudi dibuat terkejut dengan kedatangan petugas. Mereka sempat tidak bersedia membukakan kamar hotel yang merek tempati. Beragam alasan mereka kemukakan, mulai dari sekadar jalan-jalan hingga bersenang-senang.
Meski mereka mengantongi identitas diri, keberadaan mereka yang berada dalam satu kamar tetap tidak dibenarkan. Mengingat, mereka bukan pasangan suami istri. Seperti yang didapatkan petugas, di sebuah kamar di hotel kawasan Jalan Merdeka. Petugas juga menemukan bong (alat isap) sabu, pipet, dan botol air mineral.
"Diduga, mereka usai melakukan tindakan asusila ya, meski tidak kita temukan alat kontrasepsi di dalam kamar. Kita tanya kenapa dalam satu kamar ramai-ramai, mengakunya mereka hanya senang-senang," kata Kepala Satpol PP Kota Samarinda AKBP Ruskan, saat ditemui merdeka.com, di kantornya, Jalan Balai Kota, Rabu (15/2).
"Rata-rata yang kita amankan remaja putra putri usia 17-an tahun sampai 20 tahun ya. Total ada 12 laki-laki dan 8 perempuan kita bawa ke kantor, kita lakukan pendataan, dan kita lakukan pembinaan. Mereka bukan pasangan suami istri," ujar Ruskan.
Selain mengamankan 20 orang bukan pasangan suami istri ngamar di hotel, petugas juga merazia sebuah resto di kawasan Jalan Tekukur, yang diduga menjual miras tak berizin. "Ada 13 botol miras kita amankan. Semua kita bawa ke kantor," terang Ruskan.
"Hasil razia sebagaimana Perda yang berlaku di Samarinda. Tujuannya juga di antaranya untuk tertib administrasi kependudukan dan menekan kenakalan remaja," demikian Ruskan.