Rekan Setya Novanto bantah miliki rekening di Singapura
Salah satunya, kepemilikan rekening DBS Singapura. Jaksa Abdul Basir mengonfirmasi rekening tersebut ke Oka, namun dia menjawab tidak pernah memiliki rekening bank DBS di Singapura.
Jaksa Penuntut Umum pada KPK, kembali menghadirkan Made Oka Masagung dalam sidang korupsi proyek e-KTP atas terdakwa Setya Novanto. Sayangnya, selama persidangan mantan komisaris PT Gunung Agung itu kerap kali mengaku lupa segala transaksi rekening miliknya.
Salah satunya, kepemilikan rekening DBS Singapura. Jaksa Abdul Basir mengonfirmasi rekening tersebut ke Oka, namun dia menjawab tidak pernah memiliki rekening bank DBS di Singapura.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
"Punya rekening DBS di Singapura?" tanya Basir kepada Oka di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (14/3).
"Tidak," jawab Oka.
Dalam beberapa catatan yang dimiliki tim jaksa penuntut umum, di rekening DBS Singapura milik Oka terdapat saldo 10 ribu dolar Amerika. Sehari setelahnya, pemilik perusahaan investasi itu melakukan tarik tunai sebesar 100 ribu dolar Amerika.
Saat ditanya, Oka mengaku tidak tahu asal muasal uang yang masuk ke rekeningnya secara tiba-tiba dengan nominal besar. Saat menjalani pemeriksaan di KPK, dia mengaku baru mengetahui uang tersebut berasal dari Biomorf Mauritius, perusahaan milik Johannes Marliem selaku penyedia AFIS merek L-1 pada proyek e-KTP.
"Saya tidak perhatiin itu uang dari mana. Saya tahu dari penyidik itu dari Biomorf," ujar Oka.
"Terus uangnya dikemanakan?" tanya Jaksa.
"Itu dia saya mohon maaf saya tidak ingat," ujarnya.
Dari catatan transaksi Oka yang dimiliki tim Jaksa Penuntut Umum, terdapat empat kali transaksi tarik tunai dari rekening yang sama. Tarik tunai dari rekening Oka juga dilakukan menggunakan cek.
Diketahui, Oka merupakan tersangka dari kasus yang sama dengan Novanto. Ok diduga turut serta memperkaya mantan Ketua DPR itu dengan berperan sebagai pihak penampung rekening uang masuk dari Johannes Marliem.
Ada beberapa tahapan uang yang masuk ke Oka kemudian diteruskan kepada Novanto; Pertama, melalui rekening OCBC Center Branch atas nama OEM Investment sebesar 3,8 juta dolar Amerika. Kedua, melalui rekening DBS Singapura atas nama PT Delta Energy sebesar 1,8 juta dolar Amerika. Ketiga, rekening DBS Singapura atas nama PT Delta Energy sebesar 2 juta dolar Amerika.
Baca juga:
Sidang e-KTP, keponakan Setnov ditanya soal pengiriman bungkusan ke 2 kader Golkar
Kata sandi para koruptor buat samarkan praktik culas proyek e-KTP
Setya Novanto Dengarkan Keterangan saksi ahli di sidang lanjutan
Kurir keponakan Setnov ungkap duit ke Senayan berkode 'Chivas' & 'Vodka'
Cerita Setya Novanto rindu anak, foto dalam buku serta tulisan 'love Papah'