Rektor PTN & PTS ke Mahfud: Pemerintah Benahi Komunikasi Publik Penanganan Covid-19
"Kami berharap Pak Menko bisa mengingatkan situasinya agar tidak terjadi perbedaan pandangan di pemerintah yang bisa menimbulkan kebingungan dan kecemasan di masyarakat," kata Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Sejumlah pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta menyampaikan masukan kepada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD. Salah satunya, meminta pemerintah menata komunikasi publik terkait penanganan Covid-19 agar tidak melahirkan persepsi yang berbeda di masyarakat.
Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengusulkan cara pemerintah mengomunikasikan agar diperbaiki sehingga tidak melahirkan persepsi yang berbeda di masyarakat. Sebab, jika tidak, akan menimbulkan gejolak dan kampus sebagai kanal juga terdampak.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa alasan Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam? Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud dalam pernyataannya di Lampung, Rabu.
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
"Ketika situasi di pemerintahan beda pendapat di antara kementerian, atau ada hal yang membingungkan misalnya soal PPKM, soal bantuan, soal angka penderita Covid, soal vaksin, ini mahasiswa salurkan kritiknya kepada universitas," katanya kepada Mahfud dikutip dalam keterangan pers, Jumat (6/8).
Dialog antara rektor Perguruan Tingi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bersama Mahfud dan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dilakukan secara daring pada Kamis (5/8) kemarin.
"Kami berharap Pak Menko bisa mengingatkan situasinya agar tidak terjadi perbedaan pandangan di pemerintah yang bisa menimbulkan kebingungan dan kecemasan di masyarakat," tambahnya.
Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, juga menyampaikan hal serupa. Dia mengingatkan pemerintah soal lemahnya komunikasi publik.
"Kontra narasi mestinya disiapkan dan diantisipasi dengan baik. Keputusan yang diambil pemerintah terkait covid dan berbagai masalah kesehatan, harus bisa dijelaskan dengan segera bila muncul disinformasi dan hoaks di masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu Rektor Universitas Andalas, Yuliandri, menjelaskan tantangan utama perguruan tinggi di masa pandemi adalah peran mendukung kondusifitas. Terutama pada aspek politik, hukum dan keamanan.
"Memang tanpa kita sadari hambatan utama adalah soal komunikasi yang belum terbangun dengan baik. Misalnya antara perguruan tinggi dengan mahasiswa, sembari pemerintah juga terus memastikan agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat," ujar Yuliandri yang juga guru besar di bidang hukum ini.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud mengaku menerima dengan baik segala masukan dan kritik dari para rektor. Dia pastikan pemerintah akan terus memperbaiki komunikasi publik terkait penganan pandemi ini.
"Bapak Ibu sekalian, silakan memberi masukan atau kritik. Kita tidak menolak kritik sama sekali. Kita justru senang ada kritik. Saya katakan kalau tidak ada kritik, orang seperti saya ini tidak bisa mengambil kebijakan mengatasnamakan kepentingan publik," tutup Mahfud.
Baca juga:
Dialog Dengan Rektor se-Indonesia, Mahfud Klaim Kritik Tetap Dibutuhkan Meski Pandemi
Mahfud MD Diskusi dengan Dewan Pers dan Pemimpin Redaksi: Hindari Berita Sensasi
Mahfud MD Sebut Sejak Dulu Sudah ada Fenomena Seperti Akidi Tio
Mahfud Dorong Kolaborasi ASEAN untuk Pemulihan Pascapandemi Covid-19
Mahfud MD Tunggu Realisasi Sumbangan Rp2 Triliun dari Akidi Tio