Relawan Jokowi dorong capres-cawapres dites 'kejantanan'
Gustaaf menambahkan, hal itu penting karena di Indonesia hanya diakui jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
RSPAD Gatot Soebroto menyatakan tidak akan melakukan tes kejantanan atau tes seksualitas kepada capres-cawapres kali ini karena dirasa tidak perlu. Namun, Sekjen Bara JP Utje Gustaaf Patty meminta tim dokter dari RSPAD untuk melakukan tes kejantanan.
"Kalau saya pribadi sih setuju saja dengan tes kejantanan capres-cawapres. Ini untuk memastikan identitas apakah sang calon itu sebenarnya laki-laki atau perempuan," ujar Gustaaf saat dihubungi wartawan, Jumat (23/5).
Gustaaf menambahkan, hal itu penting karena di Indonesia hanya diakui jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Dia meyakini baik Joko Widodo ( Jokowi ) maupun Jusuf Kalla (JK) pasti berani melakukan tes kejantanan atau tes seksualitas itu.
"Pasti berani dong. Mereka lurus-lurus saja," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Ridwan Darmawan, tes kejantanan atau tes seksual tersebut sebenarnya perlu dilakukan. Namun, Kepala Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI Douglas S Umboh mengatakan, tes seksual hanya dilakukan kepada calon perempuan. Sedangkan untuk calon laki-laki tidak dilakukan tes serupa.
"(Tes kesehatan seksual) hanya untuk perempuan. Karena calonnya enggak ada yang perempuan, jadi enggak ada," kata Douglas.