Resmi Dilantik, Reini Wirahadikusumah jadi Rektor Perempuan Pertama di ITB
Reini Wirahadikusumah resmi dilantik sebagai Rektor ITB periode 2020-2025. Ia menjadi perempuan pertama sepanjang sejarah yang menempati posisi tersebut sejak kampus berdiri awal abad 20.
Reini Wirahadikusumah resmi dilantik sebagai Rektor ITB periode 2020-2025. Ia menjadi perempuan pertama sepanjang sejarah yang menempati posisi tersebut sejak kampus berdiri awal abad 20.
Reini menempati posisi yang sebelumnya diisi oleh Kadarsah Suryadi. Pelantikan tersebut dilaksanakan melalui surat keputusan Majelis Wali Amanat (MWA) ITB nomor 005/SK/I1-MWA/KP/2020 yang diketuai Yani Panigoro.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Di mana HBS Bandung terletak? Bandung merupakan sebuah kota besar yang sudah berkembang sejak era penjajahan Belanda. Di kota itu, terdapat sebuah bangunan sekolah tua yang masih berfungsi hingga kini.
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
-
Kapan UTBK dilakukan? Setiap pelajar yang yang mendaftar jalur SNBT harus mengikuti UTBK untuk menentukan lolos atau tidak di PTN pilihannya.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
Acara itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, hingga tokoh Jabar Popong Otje Djundjunan.
Reini menyatakan siap membawa ITB bertransformasi sehingga siap menghadapi tantangan perubahan zaman. Strategi transformasi yang dirancang akan dimulai dari fondasi. Struktur organisasi, katanya, akan diperkuat karena setiap anggota civitas akademika akan berperan sama pentingnya dalam mewujudkan visi ITB yang lebih maju.
"Setelah 100 tahun eksis, kini saatnya memulai kembali membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan zaman. Kita susun strategi transformasi untuk 100 tahun yang akan datang," kata dia dalam Sidang Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) ITB di Aula Barat Kampus ITB Kota Bandung, Senin (20/1/20).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai keberadaan Reini secara langsung mengangkat kontribusi perempuan di dunia pendidikan yang sebelumnya tak lepas dari peran pahlawan nasional Dewi Sartika.
"Saya mengucapkan selamat kepada Ibu Reini, rektor baru ITB, dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat saya mengucapkan selamat bertugas," ujar dia
Selain itu, pria yang akrab disapa Emil itu berharap jajaran kepemimpinan yang baru mampu meningkatkan peringkat ITB di level dunia. Berdasarkan penilaian QS World Rangking, saat ini ITB menduduki peringkat ke-331 dunia.
"Saya titip empat kualitas SDM unggul, yaitu IQ-nya (kecerdasan), EQ-nya (akhlak), SQ-nya (keimanannya), dan fisik," ucap Emil.
Dalam arahannya, Ketua MWA ITB Yani Panigoro juga mengharapkan peningkatan peringkat kampus ITB secara akademik di tingkat nasional maupun di tingkat global. Rektor ITB yang baru pun harus bisa mengikuti perkembangan zaman dalam pengembangan kampus serta terus bersinergi dengan pihak pemerintah, industri, hingga pebisnis, untuk berkolaborasi dalam kontribusi membangun negeri.
"Penggunaan gawai dan sosial media serta layanan video sharing dalam pengelolaan kampus ke depan harus diperhatikan. Fasilitas internet diperhatikan untuk menjadi penggerak kemajuan kampus ITB yang milenial," pungkasnya.
Profil Reini Wirahadikusumah
Reini D. Wirahadikusumah resmi menjadi rektor perempuan pertama Intitut Teknologi Bandung (ITB) periode 2020-2025. Selain malang melintang di dunia profesional, sederet prestasi sudah ditorehkan oleh alumnus kelahiran Jakarta, 25 Oktober 1968 ini.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, Reini meraih Satyalancana Karya Satya dari Pemerintah Republik Indonesia tahun 2008 dan 2016. Kemudian, endeavour Executive Award, Australia Award Indonesia pada tahun 2010 dan 2014.
Saat mengenyam pendidikan formal, ia berkuliah di ITB pada periode 1986-1991 di jurusan Teknik Sipil. Lulus dengan predikat Cum Laude. Pada 1995-1996 ia melanjutkan kuliah di Purdue University, Amerika mengambil master Master of Science in Civil Engineering. Pendidikannya dilanjutkan di kampus yang sama pada periode 1996-1999 hingga meraih Ph. D in Civil Engineering.
Beragam pengalaman kerja di bidang pendidikan dan profesional pun sudah ia tempuh. Pada 1992, Reini pernah menjadi staf pengajar hingga sebelum menjadi rektor didapuk sebagai guru besar di Fakultas Teknik Sipil ITB. Di periode itu pun, sekitar 1991-1992 ia bekerja di PT. Wiratman & Associates sebagai Structure Engineer.
Saat ini ia tercatat sebagai Ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB untuk periode 2018-2023. Sekitar tahun 2008-2009 ia dipilih sebagai asisten Permanent Delegation Office of the Republic of Indonesia to UNESCO di Paris, Prancis.
Sebelumnya, dalam pemilihan rektor ini ada total tiga calon yang ditetapkan Senat Akademik ITB yang diketuai Prof. Hermawan K Dipojono pada akhir tahun 2019 yang lalu. Ketitga calon rektor tersebut adalah Jaka Sembiring, Kadarsah Suryadi dan Reini Wirahadikusumah. Mereka terpilih dari hasil seleksi yang pada awal memunculkan 10 nama.
Akhirnya, Reini terpilih berdasarkan hasil sidang MWA ITB di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta pada Jumat (8/11/2019) yang turut dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.