Resmi pensiun, ini curhatan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo 36 tahun mengabdikan diri di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia memasuki masa purna tugas atau pensiun per 31 Maret 2018 dengan pangkat jenderal. Dengan dedikasinya Gatot berhasil menjadi Panglima TNI hingga December 2017 lalu.
Gatot Nurmantyo 36 tahun mengabdikan diri di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia memasuki masa purna tugas atau pensiun per 31 Maret 2018 dengan pangkat jenderal. Dengan dedikasinya Gatot berhasil menjadi Panglima TNI hingga December 2017 lalu.
"Saya telah menjalankan rangkaian tugas sebagai seorang prajurit TNI Angkatan Darat sejak awal pengabdian saya pada tahun 1982 hingga tahun ini," kata Gatot dalam keterangannya, Minggu (1/4).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Di masa purna tugas, Gatot mengaku ingin fokus mencurahkan waktu untuk keluarga. Ia menambahkan, melepas fungsinya sebagai tentara tak berarti ia akan menganggur, melainkan tetap akan mengabdi demi masa depan yang lebih baik bagi Bangsa Indonesia.
"Itu sebagai perwujudan kecintaannya pada Indonesia yang sudah terlanjur mendarah-daging," tuturnya.
Gatot mengaku memilih menjadi Prajurit TNI hanya semata sebagai jalan agar adik-adiknya bisa tetap bersekolah. Dalam segala kekurangan dan keterbatasan, Gatot tetap bertekad dalam berkarier.
"Saya diberikan kesempatan meniti karier sebagai Prajurit TNI dengan selamat hingga mencapai anak tangga tertinggi," ungkap Gatot.
Gatot juga menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat serta jajaran TNI AD yang selama ini telah memberikan dukungan termasuk kritik yang konstruktif. "Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberi kepercayaan kepada saya," kata Gatot.
Presiden Jokowi adalah yang melantik Gatot sebagai Panglima TNI pada 2015, menggantikan Jenderal Moeldoko.
(mdk/did)