RI-Malaysia teken dua MoU di bidang kepemudaan dan pendidikan
SBY senang kerjasama RI-Malaysia belakangan berkembang dengan baik.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dengan menandatangani dua nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU). Penandatanganan ini disaksikan secara langsung kedua pemimpin negara, yakni Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak.
Kesepakatan pertama dilakukan di bidang kepemudaan dan olahraga yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin Abu Bakar. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian izin tinggal dan visa bagi program pendidikan tinggi oleh Menteri Pendidikan M Nuh dan Menteri Pelajaran dan Pengajian Tinggi Muhyiddin Yassin.
"Dengan senang hati saya sampaikan bahwa kerja sama dan kemitraan bilateral tahun-tahun terakhir ini, antara Indonesia dan Malaysia memiliki perkembangan yang baik. Banyak kemajuan yang telah kita raih di berbagai bidang. Kita sering tidak menyadari bahwa telah banyak achievement yang kita capai, baik di bidang ekonomi maupun di bidang-bidang yang kami kerja samakan," ujar SBY saat konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/12).
Selain mengungkapkan kerja sama yang dilakukan kedua negara, SBY mengaku bangga dengan meningkatnya hubungan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia. Di bidang perdagangan sendiri, nilainya telah mencapai USD 30 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya USD 23 miliar.
"Kami sepakat untuk mencari segala upaya untuk mencapai sasaran perdagangan bilateral kedua negara. Bidang investasi perkembangannya positif dan baik. Kami bersepakat untuk menggalakkan investasi timbal balik. Investasi Indonesia di Malaysia dan investasi Malaysia di Indonesia," tandasnya.
Serupa dengan SBY, PM Najib mengungkapkan rasa bangganya atas hubungan kedua negara yang semakin mesra. Penandatanganan dua perjanjian tersebut dianggapnya sebagai buah dari kemesraan atas hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia.
"Tambahan saja, kita berupaya untuk mencapai sasaran perdagangan sebanyak USD 30 miliar di 2015. Saat ini, nilai perdagangan kita hanya USD 23 miliar dan harus ditingkatkan kembali, peningkatan agar sasaran dapat segera dicapai dalam tempo 2 tahun mendatang," papar Najib.