Ribuan Warga Riau Dapat 12 Ton Minyak Goreng dan Gula Murah
Keseluruhan 12 ton minyak goreng dan gula murah tersebut dikemas menjadi 6.000 paket.
Ribuan warga Pekanbaru, Riau berbondong-bondong membeli minyak goreng dan gula murah yang didistribusikan PT Perkebunan Nusantara V. Keseluruhan 12 ton minyak goreng dan gula murah tersebut dikemas menjadi 6.000 paket.
Sedikitnya 12 ton minyak goreng dan gula murah untuk membantu memperkuat ketahanan pangan serta membantu masyarakat dalam menghadapi meningkatnya harga produk olahan sawit juta tebu tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Apa itu bawang goreng? Bawang goreng dibuat dari bahan dasar bawang merah yang diiris tipis kemudian digoreng dengan teknik deep fried.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari nasi goreng Pak Minto? Nasi goreng Pak Minto sendiri menganut model Magelangan atau Gunungkidul yang menyertakan sedikit mi sebagai bahan campuran.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari sambal goreng kentang yang lezat? Sambal goreng kentang jadi sangat lezat dan ngembang tanpa perlu banyak cabai.
-
Apa itu sambal goreng kentang? Sambal goreng kentang menjadi menu favorit saat bulan ramadan maupun saat lebaran.
-
Apa yang dimaksud dengan ikan goreng? Ikan goreng adalah hidangan yang terdiri dari ikan atau makanan laut yang dimasak dengan metode penggorengan. Biasanya, ikan dilapisi mentega, telur, dan tepung roti, tepung, atau rempah-rempah sebelum digoreng dan disajikan, sering kali dengan irisan lemon.
"Khusus Ramadhan kali ini, kita mengalokasikan enam ton minyak goreng dan enam ton gula murah kepada masyarakat Provinsi Riau yang tinggal di sekitar lingkungan perusahaan," kata Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko Santosa, kepada merdeka.com, Selasa (26/4).
Keseluruhan 12 ton minyak goreng dan gula murah tersebut dikemas menjadi 6.000 paket. Masing-masing paket berisi satu liter minyak goreng salvacco dan satu kilogram gula walini berkualitas tinggi produksi Holding PTPN, untuk selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Menurut Jatmiko, perusahaan memberikan subsidi setiap paket minyak dan gula tersebut hingga 50 persen. Dengan begitu, setiap paket yang bernilai Rp35 ribu itu dilepas ke masyarakat hingga Rp17.500.
"Kita memberikan subsidi harga. Setiap paket setara dengan Rp35.000, selanjutnya dilepas kepada masyarakat dengan hanya Rp17.500. Mudah-mudahan langkah kecil kita ini memberikan manfaat luas kepada masyarakat," tuturnya.
Jatmiko menjelaskan program penyaluran minyak goreng dan gula murah telah berlangsung selama sepekan terakhir di enam kabupaten dan kota sekitar areal operasi perusahaan, seperti Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Indragiri Hulu, dan Kota Pekanbaru.
Di Kota Pekanbaru sendiri, kegiatan penyaluran minyak goreng dipusatkan di Kantor Direksi PTPN V, Jalan Rambutan. Untuk menghindari penumpukan masyarakat, penyaluran paket minyak goreng dan gula selama dua hari, 26 dan 27 April 2022.
Masyarakat yang sebelumnya telah didata dan berhak mendapatkan alokasi paket murah terlebih dahulu mendapatkan kupon yang disebarluaskan oleh perangkat RT setempat.
"Kita mengalokasikan 2.000 paket minyak dan gula bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kantor Direksi. Alhamdulillah, respon sangat positif kita dapatkan dari masyarakat penerima manfaat," papar Jatmiko.
Sementara itu, Ashari, salah seorang tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar kantor perusahaan mengapresiasi langkah PTPN V yang menyalurkan kebutuhan dasar kepada masyarakat setempat.
"Kami sangat bersyukur mendapat gula dan minyak dengan harga yang sangat murah. Bantuan ini begitu bermanfaat kepada masyarakat," ujarnya.
Alokasikan Kebutuhan CPO Domestik
Jatmiko juga mengatakan PTPN V memiliki komitmen tinggi untuk memperkuat kebutuhan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah dalam negeri. Meneruskan program tahun sebelumnya, kembali di 2022 ini, ia menuturkan PTPN V mengalokasikan 100 persen produksi CPO yang ditargetkan mencapai lebih 600 ribu ton, seluruhnya untuk dijual bagi kebutuhan dalam negeri.
Menurut Jatmiko, langkah itu selaras dengan semangat Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor CPO Indonesia.
"Sama seperti tahun lalu, di tahun 2022 ini, kita yang telah mendapat dukungan dari pemegang saham serta jajaran komisaris mengambil kebijakan, seluruh produksi CPO dialokasikan untuk kebutuhan nasional. Memang produksi kita tidak sebesar dengan perusahaan swasta, namun, ini adalah tekad PTPN V untuk memperkuat kebutuhan CPO nasional," ujarnya.
Produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu mencapai 574.795 ton. Produksi tersebut meningkat 30.776 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 544.019 ton.
Peningkatan produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengamankan pasokan bahan baku minyak goreng nasional. Sementara pada 2022 ini, PTPN V menargetkan produksi CPO mencapai 612.914 ton yang seluruhnya akan diserap untuk kebutuhan dalam negeri.
(mdk/ray)