Ridwan Kamil Ajak Kerjasama Event Organizer Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil sendiri masih menargetkan 150 ribu penyuntikan per hari. Karena tidak bisa mengandalkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dibutuhkan sekitar 40 gedung besar untuk bisa melakukan acara vaksinasi massal.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim kuantitas sasaran program vaksinasi di daerahnya berada di urutan pertama dibandingkan provinsi lain. Meski demikian, dia membuka peluang kerjasama dengan event organizer (EO) untuk membuat vaksinasi massal dalam rangka lebih mempercepat jangkauan vaksinasi.
Pernyataan mengenai urutan pertama itu, dia sebut informasinya datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ini berlaku bagi vaksinasi profesi publik, seperti wartawan, TNI, Polri hingga guru dan sebagainya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
“Tapi lansia kita masih kurang, kita ranking tiga, oleh karena itu pekan ini kita akan melakukan vaksinasi maksimal di lansia,” katanya di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (15/3).
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil sendiri masih menargetkan 150 ribu penyuntikan per hari. Karena tidak bisa mengandalkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dibutuhkan sekitar 40 gedung besar untuk bisa melakukan acara vaksinasi massal.
“Kami membuka kepada EO di Jabar yang mungkin konser mah gak ada dan acara besar gak ada, boleh bermitra dengan Pemprov Jabar menjadi penyelenggara vaksinasi massal, mengatur flow-nya dan tempatnya nanti nakesnya dari kami,” ucap dia.
“Kolaborasi ini kalau berhasil akan membuat Jabar berhasil menyelenggarakan vaksinasi. Tapi tanpa ada dukungan vaksinasi massal dengan jumlah yang banyak, kami khawatir target tidak tercapai dan vaksin keburu kadaluarsa,” terangnya lagi.
Namun, dia memastikan bahwa vaksin kadaluarsa tidak terjadi di Jabar. Vaksin yang habis masa kadaluarsa pada 18 Maret itu sudah habis terpakai.
“Jangan khawatir, tidak ada di Jabar menggunakan vaksin kadaluarsa karena di tanggal 18 yang kadaluarsa pertama itu sudah selesai, jadi tidak akan pernah kita melanggar prosedur itu,” ungkapnya.
Disinggung mengenai kesulitan menjangkau para lansia untuk vaksin, Ridwan Kamil berkilah kendalanya ada pada mobilitas. Faktor Kedua adalah, banyak di antara lansia memiliki komorbid tinggi.
"Jadi lansianya datang karena mengaku sehat tapi catatan dari dokter luar biasa. Jumlah yang mobilitas plus datang tapi tidak bisa itu memang ternyata sudah jadi risiko ya, karena makin sepuh. Jadi itu masalah lansia. Jumlah vaksin cukup untuk lansia sehingga semua berlomba menyukseskan itu,” ujarnya.
Diketahui, jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebut beberapa provinsi yang tercatat sudah habis stok vaksinnya yaitu Jabar, Sumsel, Lampung, Jatim, Jateng dan Papua.
“Kami ucapkan terima kasih dan akan kami suplai lagi stoknya ke daerah yang vaksinnya sudah habis. Mohon daerah lain agar cepat vaksinasi maksimal," tutur Dante.
Pemerintah pusat menargetkan vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia selesai pada akhir Juni 2021. Jika itu tercapai, vaksinasi tahap selanjutnya dapat dimulai pada Juli 2021. Vaksinasi tetap akan dilaksanakan pada Bulan Ramadan. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses penyuntikan vaksin Covid-19.
"Termasuk bulan puasa pun kita akan tetap vaksinasi sehingga target untuk herd immunity pada akhir tahun ini atau paling tidak pertengahan tahun depan sudah tercapai," tuturnya.
"Suplai vaksin untuk mendukung percepatan itu kita punya sembilan juta dosis vaksin yang ada di lapangan sampai Mei yang siap disalurkan sesuai yang diperlukan," Dante melanjutkan.
Percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin Covid-19 sinovac yang digunakan saat ini memiliki kedaluwarsa selama enam bulan. "Vaksin Sinovac harus segera dihabiskan karena ada expire date (selama) enam bulan," katanya.
Baca juga:
Dinkes Bali Pastikan Vaksin Sinovac Sudah Habis Dipakai Sebelum Kedaluwarsa
Tokoh Lintas Agama di Jakarta Utara Terima Vaksinasi Covid-19
Usai Divaksinasi, Dua Lansia di Banyumas Meninggal Karena Serangan Jantung
Terinfeksi Covid-19 meski Sudah Divaksin 2 Kali, Ini Penjelasan Kemenkes
Ratusan Jurnalis di Palembang Jalani Vaksinasi Covid-19