Ridwan Kamil Sebut Klaster Baru Covid-19 di Secapa TNI AD Mayoritas OTG
"Karena yang masuk ke lembaga pendidikan itu adalah orang yang sehat, kuat, masuk virus melalui respiratorinya, sembuhnya juga dari pengalaman Sukabumi (Setukpa) itu hampir 100 persen."
Klaster Covid-19 di Secapa AD Kota Bandung mencapai ribuan orang. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan segera melakukan pengetesan dan pelacakan penyebaran virus karena mayoritas yang terpapar berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta masyarakat tidak terlalu khawatir dengan klaster baru ini. Terlebih, orang berlatar belakang militer dianggap memiliki fisik yang kuat dan disiplin yang tinggi dalam melakukan isolasi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
"Masyarakat jangan terlalu khawatir, kalau satu titik apalagi militer itu lebih disiplin dalam lokalisir karantinanya. Mayoritas OTG, hanya 17 dari seribuan sekian (yang positif). Ini mengindikasikan penyembuhan 14 hari di secapa ini bisa berlangsung dengan cepat," ucap dia.
"Karena yang masuk ke lembaga pendidikan itu adalah orang yang sehat, kuat, masuk virus melalui respiratorinya, sembuhnya juga dari pengalaman Sukabumi (Setukpa) itu hampir 100 persen," ia melanjutkan.
Beredar informasi bahwa penyebaran virus di klaster ini berawal pada 21 Juni saat sejumlah siswa melaksanakan pesiar (libur). Kemudian, pada 25 Juni, tiga orang Siswa dan 1 org PNS Perawat KSA Secapa AD berobat di Dustira. Saat di Rapid Test hasilnya reaktif, setelah diswab hasilnya pun positif.
Kemudian, dalam info yang beredar di aplikasi pesan di kalangan wartawan tersebut, pada 30 Juni, hasil rapid terhadap 188 orang hasil reaktif. Pemeriksaan lanjutan dengan metoda swab hasilnya 178 positif Covid-19.
Kemudian, pada 2 Juli, swab massal siswa dan organik 836, terdapat 669 orang positif Covid-19, hingga 7 Juli diperoleh Data hasil swab 1.200 orang positif Covid-19.
Disinggung mengenai hal itu, Ridwan Kamil menyatakan belum bisa mengkonfirmasinya secara pasti. "Contoh, di awal awal kan laporannya 200 yah, maka kami sampaikan kepada masyarakat sesuai informasi. Di hari berikutnya, setelah ada pengumuman dari pusat, diumumkannya 962. Itu kalau ditotal, Dilaporkannya kan sebetulnya dalam tiga hari, totalnya 1.200-an," terang dia.
"Saya lihat datanya, misalkan kemarin 962, yang dari Secapanya 910, berarti sisanya pola normal. Di luar itu, sebenarnya angka Jabar rata rata 40, 60, 50 , yang isu (positif lebih dari) 2.000 itu belum denger laporannya. Tapi pak Doni Monardo sudah menyatakan data tidak boleh ditutup tutupi., kalau baik bilang baik, kalau buru bilang buruk, semuanya hadapi bersama sama," ia melanjutkan.
Ia mengintruksikan jajaran Gugus Tugas di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung untuk melakukan pelacakan keluarga perwira siswa itu yang positif. terlebih, dari setiap siswa, diberikan waktu pesiar (libur) dalam seminggu biasanya sehari.
"Kalau kesiapan rumah sakit, dari 1.200 itu mayoritas OTG, hanya 17 yang di RS Dustira. Karena tadi angkatan darat (TNI AD) sudah punya sistem yang kuat, maka sebagian dibawa ke Jakarta di RSPAD Gatot Subroto, jadi Beban di non Dustria dan non RSPAD belum ada. Sementara per hari ini keterisian RS di Jawa Barat baru 27 persen, masih terkendali," imbuh Ridwan Kamil.
"Ini bukti covid tidak pilih-pilih, di Amerika Latin Presiden Brazil, Honduras, Bolivia positif (Covid-19). Sebelum obatnya datang, cara melawannya 3 M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak). Itu saja modalnya," pungkasnya.
(mdk/rhm)