Risma bakal sulap kampung lawas di Surabaya jadi daerah wisata
Risma tidak rela kampung kuno malah digusur pemodal baut dibangun properti baru.
Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini akan menjadikan dua kampung lawas di kota itu menjadi cagar budaya dan daerah tujuan wisata. Dua kampung kuno itu adalah Kampung Maspati di Kecamatan Bubutan, dan Kampung Peneleh, di Kecamatan Genteng.
Namun, guna mewujudkan rencana itu, dia berharap perekonomian warga sekitar harus mapan. Dia berjanji kedua kampung itu bakal apik dan ekonomi warganya kuat jika ditata, sehingga menarik minat wisatawan untuk datang.
Risma berjanji dalam waktu dekat ini Pemkot Surabaya akan merombak kedua kampung itu, supaya layak menjadi kampung wisata dan menetapkannya sebagai cagar budaya.
Dikatakan Risma, sejak 1909 Kampung Maspati dan Peneleh sudah berdiri. Di masa pergerakan Indonesia, kedua tempat itu juga dihuni tokoh-tokoh besar seperti Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Soekarno, dan tokoh-tokoh nasional lainnya.
"Sehingga, kampung-kampung kuno di Surabaya patut dilestarikan. Kota Surabaya ini ada karena adanya kampung-kampung kuno yang banyak menyimpan sejarah perjuangan bangsa," kata Risma saat menghadiri Festival Kampung Lawas di Jalan Maspati VI, dalam memperingati HUT Kota Surabaya ke 722, Selasa (26/5).
Sayangnya, lanjut Risma, melihat situasi kota yang berkembang saat ini, perkampungan kuno di Kota Pahlawan kerap mendapat tekanan ekonomi. Kampung-kampung lawas di kota besar kerap menjadi sasaran pembangunan oleh investor. Nasibnya selalu digusur buat dijadikan properti lain, dan warganya diminta angkat kaki.
"Karena kondisi inilah, dikhawatirkan perkampungan lawas dilirik investor. Tekanan ekonomi ada di perkampungan. Jika (ekonomi) lemah, maka kampung akan lepas," ujar Risma.
Menurut Risma, solusinya adalah warga di kampung lawas itu harus bisa meningkatkan sumber perekonomiannya. "Jangan sampai nantinya anak-anak tidak tahu kalau Surabaya itu dibangun dari kampung-kampung," ucap Risma.