Risma di antara dua pilihan
Risma tak jarang memberikan sinyal bakal maju Pilgub DKI, namun juga menginginkan tetap memimpin Surabaya.
Sejumlah elemen masyarakat meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju Pilgub DKI Jakarta. Namun Risma, sapaan Rismaharini, hingga sekarang belum memberikan jawaban pasti. Dalam satu kesempatan, Risma mengutarakan niatnya untuk tak meninggalkan Surabaya. Namun dia juga memberikan sinyal bakal maju Pilgub DKI. Sikap Risma ini yang tak jarang mengundang kontroversi.
Seperti yang terjadi kemarin, Jumat (5/8), Risma menegaskan tetap akan memimpin Surabaya sampai tuntas.
"ini soal prinsip saja, percaya atau tidak jabatan itu adalah amanah. Jadi saya tetap tidak ingin meninggalkan masyarakat Surabaya," kata Risma.
Bahkan Risma dalam waktu dekat akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengungkapkan keputusannya itu.
"Ini memang keputusannya tinggal di Bu Ketum. Nanti saya Insyaallah akan berusaha menghadap ibu," kata Risma.
Namun di waktu bersamaan, Risma juga memberikan sinyal bersedia maju Pilgub DKI dengan sejumlah persyaratan.
"Bagaimana pun kan saya sudah janji kepada warga Surabaya, kecuali warga Surabaya melepas," ujarnya.
Selain itu, Risma tak akan meninggalkan Surabaya selama kesejahteraan warganya belum tercapai. Risma menargetkan angka kemiskinan di Surabaya tak lebih dari satu persen. Menurutnya saat dirinya menjadi wali kota, angka kemiskinan di Surabaya sebanyak 30 persen. Saat ini Risma mengklaim angkanya turun menjadi 9 persen.
"Kedua, anak surabaya itu pintar-pintar saya enggak pengen ninggalin. Saya dorong belajar terus, enggak ada anak bodoh. Sehingga ketika saya tinggalkan, insya Allah itu progres itu kelihatan. Saat Surabaya lebih maju, maka anak-anak akan menjadi tuan dan nyonya di Kota Surabaya," terang Risma.
Risma juga menyindir sejumlah pihak yang memiliki kepentingan, dengan memanfaatkan situasi politik di tengah dukungan untuk dirinya maju Pilgub DKI.
"Aku tahulah, ada yang ingin aku pergi ke Jakarta supaya supaya enggak nyaingin di Jatim. Ada yang ingin ke Jakarta supaya dapat apa. Selama ini aku ketat, mereka gak bisa apa-apa. ada yang gak ingin (saya ke Jakarta), biasanya warga jelata," ceritanya.
Keputusan Risma maju Pilgub DKI memang masih teka-teki. Berkaca pada Pilgub DKI tahun 2012, kala itu PDIP juga menentukan cagub dan cawagub di penghujung waktu pendaftaran di KPUD. Tak menutup kemungkinan, hal itu bakal terulang di Pilgub DKI 2017.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa pacar Khirani Trihatmojo? Gadis yang akrab disapa Khiran mengungkapkan bahwa dia telah satu tahun bersama Adira Santoso.
Baca juga:
Risma beri sinyal bersedia maju Pilgub DKI
Desakan maju di Pilgub DKI menguat, Risma mengaku terganggu
Ahmad Dhani akan dukung Risma jika maju di Pilkada DKI
Pemuda Surabaya geram Risma terus digoda ikut Pilkada DKI Jakarta
Risma akan temui Megawati bahas Pilgub DKI
Saat PDIP bandingkan kinerja Ahok dan Risma
Menanti keputusan Megawati, Risma atau Ahok?