Risma Nilai Penanganan Kemiskinan Masih Parsial: Usai Beri Bansos Mau Diapakan?
Menurut Risma, dalam penanganan kemiskinan sebenarnya bukan sekedar data-data di atas kertas, atau membuat angka-angka perencanaan. "Ada yang sudah 10 tahun, sementara fisik penerima masih kuat kerja. Itu harus kita treatment agar berdaya," kata Risma
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menilai persoalan kemiskinan di Indonesia masih ditangani secara parsial. Dalam artian, dampaknya tidak terlalu kelihatan dan dirasakan oleh masyarakat miskin itu sendiri.
"Usai berikan bantuan sosial mau diapakan, ada yang sudah 10 tahun, sementara fisik penerima masih kuat kerja. Itu harus kita treatment agar berdaya," kata Risma dalam rilis yang dikutip Rabu (16/6).
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Menara Siger diresmikan? Bangunan ini telah diresmikan pada tahun 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
Menurut Risma, dalam penanganan kemiskinan sebenarnya bukan sekedar data-data di atas kertas, atau membuat angka-angka perencanaan.
"Namun yang lebih penting adalah pelaksanaan di lapangan," tegas dia.
Untuk itu, Risma meminta para dirjen selaku pimpinan direktorat yang ada di Kementerian Sosial untuk meningkatkan sinergitas dalam penanganan kemiskinan.
"Kalau disinergikan antar Dirjen akan berdampak pada turunnya angka kemiskinan, masyarakat kurang mampu bisa hidup lebih baik. Tapi untuk itu, pastinya kita nggak bisa sekedar bicara," katanya.
Misalnya, untuk Program Keluarga Harapan (PKH) ada unsur usaha, maka harus diberikan treatment agar benar-benar bisa segera keluar dari kemiskinan.
"Bisa jadi penanganan bantuan usaha di ditjen satu dan bantuan PKH di ditjen yang lainnya dengan bersinergi bisa cepat keluar dari kemiskinan mereka," ujar Risma.
Bantuan yang diberikan Pemerintah untuk menekan pengeluaran Penerima Manfaat (PM), seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dengan ditekan pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan penerima manfaat, orang miskin akan naik pendapatannya. Dengan begitu akan cepat keluar dari kemiskinan.
Selain itu, hal lain yang tidak kalah penting dalam penanganan kemiskinan adalah perlu merubah pola dan cara berpikir dari pengelola program dan perencanaan.
"Perlu merubah cara berpikir dalam program dan perencanaan penanganan kemiskinan, karena akan berpengaruh terhadap target pemerintah," tutup Risma.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kemiskinan Naik saat Pandemi, Mensos Minta Program Bansos Tepat Sasaran
Mensos Risma Ungkap Penerima PKH Lebih Banyak Keluarga Lurah hingga Kepala Desa
Mensos Risma Tegaskan Tak Pilih-Pilih dalam Penyaluran Bantuan Bencana
Mensos Risma Gandeng LSM Perbaiki Penanganan Bencana
Risma Hormati Keputusan PDIP Cabut Dukungan untuk Bupati Alor
DPR Semprot Mensos Risma: Jangan Ditidurkan Data Ganda Penerima Bansos, Hapus!