Robert Priantono Bonosusatya Akui Sudah Lama Kenal Brigjen Hendra Kurniawan
Robert mengaku sama sekali tidak memiliki kendaraan jet pribadi. Dia pun mempertanyakan bukti kepemilikan jet pribadi tersebut.
Pengusaha Robert Priantono Bonosusatya atau berinisial RBT membantah pernyataan Indonesia Police Watch (IPW) terkait dirinya sebagai orang yang menyediakan jet pribadi untuk Brigjen Hendra Kurniawan. Hendra saat itu menggunakan jet pribadi untuk terbang ke Jambi menemui keluarga Brigadir J.
"Tidak benar itu," kata Robert saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (20/9).
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Bagaimana upaya Polri untuk menangkap Fredy Pratama? Mukti memastikan pihaknya bekerjasama dengan kepolisian Thailand untuk melacak Fredy dan aset-aset dari Fredy yang tersebar di Thailand. "Mungkin, saya akan melakukan hubungan kunjungan ke sana atau balik lagi ke Thailand ya.
-
Siapa yang dianggap sebagai Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Apa tugas utama Brimob Polri saat ini? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
Robert mengaku sama sekali tidak memiliki kendaraan jet pribadi. Dia pun mempertanyakan bukti kepemilikan jet pribadi tersebut.
"Tidak benar sama sekali. Bukan saya, mana ada saya jet pribadi,” ucapnya.
Kendati begitu, saat disinggung Brigjen Hendra Kurniawan, Robert mengaku jika dirinya mengenal sosok eks Karo Paminal Propam Polri tersebut. Namun, ia menyatakan sudah lama tidak saling kontak dengan Hendra.
"Hendra kenal dari zaman dahulu. Sudah lama sekali saya kontak dia sejak 5 atau 6 tahun. Waktu itu dia masih AKBP," ujar Robert.
Sebelumnya, Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Noprianysah Yosua Hutabarat yang diduga dilakukan atasannya, Irjen Ferdy Sambo, masih menjadi perhatian Indonesia Police Watch (IPW).
Lembaga ini menyoroti penggunaan pesawat jet pribadi saat Brigjen Hendra Kurniawan dan anggotanya terbang ke Jambi untuk menemui oran tua korban, dan menduga ada kaitannya dengan bos judi online.
IPW meminta agar Polri mengusut penggunaan pesawat pribadi itu, termasuk kaitannya dengan temuan PPATK mengenai transaksi Rp155 triliun dari perjudian online. Tim Khusus Polri juga diminta mengungkap keterlibatan sosok RBT dan YS dalam kasus Irjen Ferdy Sambo dan Konsorsium 303, sekaligus membongkar peranan mereka.
Dimana diketahui, Hendra tercatat menggunakan jet pribadi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika untuk berangkat ke kediaman keluarga Brigadir J di Jambi atas perintah Irjen Ferdy Sambo pada Senin (11/7) lalu.
"Dalam catatan IPW dia adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/9).
IPW mengidentifikasi jenis private jet yang digunakan oleh Brigjen Hendra Kurniawan saat terbang ke Jambi, yakni tipe Jet T7-JAB. Pesawat itu disebutnya sering dipakai oleh mantan narapidana kasus korupsi AH dan YS dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali.
"Seperti diketahui AH dan YS adalah pemilik Hotel Pullman Bali. Karenanya, Timsus bentukan Kapolri perlu menelusuri hubungan tali temali antara Kaisar Sambo, dana judi online sebesar Rp155 triliun milik Konsorsium 303, dengan RBT dan YS dalam kaitan pemberian dukungan kepada pencalonan capres tertentu pada 2024 di mana Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolrinya," ujar Sugeng.
Sementara itu, nama Robert Priantono Bonosusatya pertama kali mencuat dalam dokumen hasil pemeriksaan Bareskrim Polri pada periode Mei hingga Juni 2010, yang mengusut transaksi ganjil sebesar Rp57 miliar di rekening Komjen Budi Gunawan.
Menurut dokumen yang tersebar saat Budi mengikuti uji kelayakan calon Kepala Polri pada 14 Januari 2015 itu, Robert disebut sebagai penjamin kredit yang dikucurkan untuk putra Budi, Muhammad Herviano Widyatama pada 6 Juli 2005.
(mdk/eko)