RS Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Siap Beroperasi Hari ini
Doni Monardo, mengecek fasilitas dan kesiapan Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta (22/3). Mulai hari ini tempat tersebut sudah dapat beroperasi.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, mengecek fasilitas dan kesiapan Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta (22/3). Mulai hari ini tempat tersebut sudah dapat beroperasi.
Doni meninjau Wisma Atlet bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo menyebut BUMN akan menyuplai kebutuhan-kebutuhan RS Darurat Penanganan Covid-19. Baik peralatan kesehatan, obat-obatan, alat pelindung diri dan masker, serta jaringan telekomunikasi hingga 500 MB.
"Sarana-sarana lain terus dilengkapi, Rumah Sakit ini dapat menampung kurang lebih 2.500 pasien dan tentunya akan diklasifikasi, mana yang harus masuk di ruang isolasi dan ruang observasi," kata Agus lewat keterangannya, Senin (23/3).
Dia menambahkan da beberapa gedung yang sudah di-upgrade menjadi tempat perawatan pasien Covid-19, di antaranya ada empat gedung. Khusus gedung atau Tower 6 dan 7 dilengkapi peralatan seperti laboratorium dan ruang radiologi, ruang isolasi (ICU maupun non ICU) untuk merawat pasien Corona.
Pada saat pelaksanaannya, RS Penanganan Darurat Covid-19 ini, akan dibagi dalam 3 zona.
Pertama Zona Hijau adalah Tower 1, akan diisi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hanya orang yang berkepentingan yang dapat memasuki daerah ini. Termasuk di dalamnya dari pihak TNI, Polri, BNPB dan kelompok relawan.
Kedua Zona Kuning adalah Tower 3, akan diisi oleh Dokter, Perawat dan Petugas Paramedis lainnya.
Ketiga Zone Merah adalah Tower 6-7, adalah RS Darurat Penanganan Covid-19. Hanya mereka yang menggunakan APD lengkap yang dapat masuk ke zona ini selain pasien.
"Para tenaga medis terdiri dari tenaga medis TNI, Polri, BUMN termasuk dari rumah sakit swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya," ucap Agus.
Sementara itu, Markas Besar Angkatan Darat Pusat Kesehatan kemarin (22/3), telah mengirimkan 155 personel kesehatan angkatan darat ke RS Darurat Penanganan Covid-19 di Kemayoran.
Terdiri dari 11 dokter spesialis, 30 dokter umum, 1 apoteker, 3 asisten apoteker, 5 analis laboratorium, 5 penata rontgen, 50 perawat umum, 50 personil non medis. Mereka akan bertugas selama 1 bulan, sesuai surat nomor B/882/III/2020 tertanda Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat, Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono.
TNI juga memiliki 109 rumah sakit mulai dari tingkat satu, dua, tiga dan empat yang ada di seluruh Indonesia, sudah dan sedang dipersiapkan sebagai ruang isolasi yang mampu menampung 10 sampai 30 pasien Covid-19 setiap rumah sakit.
Di samping itu, rumah sakit milik BUMN dapat juga digunakan untuk menampung pasien terpapar Covid-19 termasuk rumah sakit darurat yang ada di Pulau Galang maupun di Wisma Atlet ini. Semuanya di bawah kendali dari Kepala Gugus Pusat maupun Daerah.
Baca juga:
Jokowi Tinjau Kesiapan Wisma Atlet Jadi RS Darurat Covid-19
Aksi TNI Bahu Membahu Bantu Atasi Penyebaran Covid-19
Menelusuri Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Menkes: Wisma Atlet Kemayoran untuk Pasien Covid-19 dengan Gejala Ringan
Erick Thohir Siap Dukung Pengadaan Alat Medis di Wisma Atlet Kemayoran
Anggota DPR Usul Tenaga Medis dan Relawan dari Mahasiswa dan Akademi Perawat