Rumah di Kupang Hangus Diamuk Si Jago Merah, Diduga Dibakar ODGJ
Satu unit rumah semipermanen di Jalan Gunung Fatuleu, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang terbakar, Selasa (8/2). Dugaan sementara, kebakaran itu disebabkan tindakan seorang penghuni rumah yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Satu unit rumah semipermanen di Jalan Gunung Fatuleu, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang terbakar, Selasa (8/2). Dugaan sementara, kebakaran itu disebabkan tindakan seorang penghuni rumah yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Rumah yang terbakar milik Frederik Lulu (45), warga Desa Bismarak, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sejak dua tahun lalu, rumah itu ditempati Albinus Benyamin Pallo (48), seorang PNS bersama istrinya Jumida Megawati Udju (41), anak dan kerabat yang lain. Adik Jumida, Yakob Morids Udju alias Yapi, yang merupakan ODGJ juga tinggal di sana.
-
Apa itu Gangguan Kecemasan? Rasa cemas atau anxiety adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang dalam menghadapi situasi tertentu. Namun, ketika rasa cemas sulit dikendalikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kecemasan.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Tirta Gangga dibangun? Kompleks seluas satu hektare ini dibangun pada tahun 1946 oleh mendiang Raja Karangasem.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Apa itu Rampak Kendang? Seni rampak kendang tak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik, tetapi lebih dari itu. Bagi masyarakat Sunda, kendang jadi alat musik tradisional yang mampu memberikan hiburan. Banyak kesenian lokal yang memanfaatkan nyaringnya kendang, mulai dari jaipong, pencak silat, tari topeng, kuda renggong sampai koplo banjidor.
Kebakaran pertama kali diketahui Cantika Loak Pallo, menantu Jumida. Saat hendak ke kamar mandi dan melewati kamar Yapi, ia melihat percikan api dari dalam kamar.
Cantika kemudian langsung memberitahukan kepada Jumida dan kerabat lain. Mereka pun meminta bantuan tetangga untuk memadamkan api yang mulai merambat ke bagian lain. Namun api sudah terlanjur membakar seisi rumah.
Tidak Ada Korban Jiwa
Polisi bersama petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang yang mendapat laporan langsung terjun ke lokasi kejadian. Mereka berhasil memadamkan memadamkan api.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun terdapat kerugian materil yang saat ini belum bisa dipastikan besaran kerugian tersebut," ungkap Kapolsek Kelapa Lima Kompol Sepuh Siregar.
Menurut keterangan Jumida, Yapi sempat membakar kasurnya pada Senin (7/2) petang sekitar pukul 17.30 Wita. Namun tindakannya diketahui sehingga bisa cepat diatasi.
Namun, polisi belum dapat dipastikan penyebab dari kebakaran rumah tersebut. Meski api berawal dari dalam kamar milik Yapi, namun dia tidak berada di tempat itu saat kebakaran diketahui.
(mdk/yan)