Saat pidato, SBY salah sebut lokasi kebakaran hutan Riau
SBY terselip lidah menyebut Kepri, bukan Riau.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan bekal arahan kepada pasukan gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan asap Riau yang terdiri dari TNI, Polri dan satgas darat BNPB di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Pembekalan itu dilakukan sebelum SBY terbang ke Bali untuk meninjau persiapan KTT APEC dan menanam pohon bakau bersama bintang sepakbola asal Portugal, Cristiano Ronaldo.
"Para prajurit TNI, Polri dan anggota satgas yang saya cintai, kalian sudah tahu tugasnya apa?" kata SBY di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (25/6).
"Tahu," jawab 2.000 anggota satgas gabungan.
"Tugas apa?" ucap SBY kembali bertanya.
"Padamkan api," sahut seluruh anggota satgas.
Saat memberikan penjelasan mengenai lokasi kebakaran hutan, SBY justru terselip lidah menyebut Kepulauan Riau (Kepri), bukan Riau.
"Mengatasi kebakaran dan asap yang ada di Kepulauan Riau. Jelas?" kata SBY.
"Jelas."
SBY kembali bertanya, "Apakah seluruh anggota satgas sanggup melakukan pemadaman api pada kebakaran hutan di Sumatera". Mereka lantas menjawab "Sanggup dan siap untuk terjun langsung ke lokasi."
"Kalau sanggup melaksanakan, laksanakan dengan baik," tutup SBY.
Antara Riau dengan Kepri memang berbeda. Riau merupakan provinsi yang berada di tengah Pulau Sumatera, dan merupakan titik pusat kebakaran. Ibu Kota Riau adalah Pekanbaru.
Sedangkan Kepri merupakan provinsi yang letak geografisnya berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara, dan di sebelah barat berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Ibu Kota Kepri adalah Tanjungpinang.
Sebelumnya, kebakaran hutan hebat menyebabkan asap tebal melanda Riau hingga ke Malaysia dan Singapura. 14 perusahaan yang diduga kuat jadi biang keroknya berasal dari Malaysia. Delapan di antaranya bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
SBY secara khusus meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia terkait persoalan asap. SBY menegaskan, pemerintah Indonesia akan berupaya untuk menangani kebakaran hutan di wilayah Sumatera yang asapnya sampai ke kedua negara tersebut.
"Meminta maaf dan meminta pengertian saudara-saudara kita di Malaysia dan Singapura. Tentu tidak ada niat dari Indonesia atas apa yang terjadi ini," kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Presiden Jakarta, Senin (24/6).