Sabarnya Gibran saat Selvi Ananda Dihina dan Diancam Diculik
Menantu Presiden Joko Widodo, Selvi Ananda mendapatkan hinaan yang sangat kasar di media sosial. Istri wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu juga mendapatkan ancaman penculikan.
Menantu Presiden Joko Widodo, Selvi Ananda mendapatkan hinaan yang sangat kasar di media sosial. Istri wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu juga mendapatkan ancaman penculikan.
Gibran bereaksi saat anggota keluarganya dihina. Komentar pedas disampaikan putra pertama Presiden Joko Widodo itu saat istri tercinta Selvi Ananda dilecehkan oleh salah satu warganet melalui akun Twitter.
-
Kapan Selvi Ananda menikah dengan Gibran Rakabuming Raka? Pernikahan keduanya terjadi pada tanggal 11 Juni 2015, dan sejak saat itu, Selvi telah menjadi pendamping setia dalam hidup Gibran.
-
Di mana Selvi Ananda mendampingi Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
-
Apa yang dikenakan Selvi Ananda saat mendampingi Gibran? Penampilan Selvi yang mendampingi Gibran dalam pertemuan tersebut menjadi pusat perhatian.Keduanya tampil serasi dengan mengenakan pakaian atasan berwarna biru dan bawahan hitam.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa yang Gibran dan Selvi Ananda lakukan saat makan malam di warung kaki lima? Tampil Santai Ketika makan malam, mereka berdua tampil santai dengan pakaian serba biru.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
Reaksi keras Gibran bermula saat seorang warganet ikut mengomentari cuitan di akun pribadi @gibran_tweet tentang tersangka penganiayaan Mario Dandy. Komentar tak pantas pun disampaikan pemilik akun Twitter @p4**** yang diunggah Minggu (28/5).
"@gibran_tweet cil istri lo boleh juga lah ya jadi budak sex," tulis pemilik akun @p4****."
Membaca cuitan tersebut, ayah Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah itu langsung bereaksi. Ia meminta kepada netizen agar mengurangi komentar-komentar yang bernada penghinaan atau pelecehan.
"Kurangin dikit lah yg kayak gini. Ntar diciduk nangis," balas Gibran.
Ditemui saat mendampingi Puan Maharani, Gibran mengaku tidak akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. "Halah, nggak (dilaporkan). Wis ono sing ngurus dewe," katanya.
Gibran juga tidak akan meminta pelaku meminta maaf. Kasus penghinaan tersebut, menurutnya, bukan pertama kali diterimanya.
"Santai wae, koyo opo wae (kayak sapa saja disuruh minta maaf). Itukan bukan pertama kali kita dihina kayak gitu. Santai aku wong e santai," katanya.
Namun, ternyata tak berhenti di situ. Partai Solidaritas Indonesia pun melaporkan akut tersebut ke polisi. Pemilik akun twitter klasikpianda atau @p**** bukanya takut, usai dilaporkan ke polisi, namun malah semakin berani. Pada Senin 30 Mei pukul 19:49, pemilik akun kembali melontarkan kalimat pedas.
"Gue menghilang dari TL ya hebat kalian tau rumah gue polisi sudah dapat almat gue dan sekarang polisi bawa berkas. Tiga hari lagi mula gue di tv (3 emoticon) dan satu lagi buat bocil @gibran_tweet jaga baik baik ya bini lo teman gue bakalan menculik bini lo wassalam semua kecebong dan," cuitnya.
Gibran menanggapi santai ancaman tersebut. Ia mendukung adanya pelaporan kepada pemilik akun di twitter klasikpianda atau @p**** yang menulis hal yang tidak pantas. Gibran juga mendorong kepada kaum perempuan untuk melaporkan akun tersebut ke pihak yang berwajib. Pasalnya akun tersebut yang menulis thread yang mengarah pada ancaman penculikan kepada istrinya.
"Ya wes (ya sudah) sesama perempuan lapor no, lapor no (laporkan)," ujar Gibran, Rabu (31/5).
Gibran mengaku jika istrinya sudah mengetahui adanya ancaman penculikan dan penghinaan terhadapnya. Kendati demikian, Gibran mengku Selvi tidak begitu memikirkannya.
"Yo ora pie-pie (ya tidak bagaimana-bagaimana), reaksine malah .....hemm," kata Gibran.
Menurut dia, ancaman seperti itu sudah biasa dialami, baik yang ditujukan kepadanya maupun kepada keluarganya. Ia menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib.
"Data yang megang ya pak Kapolres dan yang berwajib to. Aku kan dudu sopo-sopo (saya bukan siapa-siapa). Mbok kiro (kamu kira) aku hacker," ucapnya.
Ditemui terpisah, Kapolresta Surakarta Kombes Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dimaksud.
"Sudah kami terima, untuk tidak lanjut tentunya seperti biasa kepolisian selalu melangkah dengan urut-urutan kerja berdasarkan scientific crime investigation," jelasnya.
Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, Satreskrim Polresta Surakarta akan melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Tengah lantaran hal tersebut menyangkut media sosial atau IT.
"Nanti i kemampuan - kemampuan dari cyber yang akan mengungkap di sana. Kita punya divisi cyber, tentunya akan didalami dari akun-akun yang mengunggah. Kemudian siapa di balik akun itu dan lain sebagainya. Itu teknik penyidikannya," pungkasnya.
(mdk/eko)