Sabtu Sore, Tim SAR Evakuasi 17 Kantong Jenazah Kecelakaan Sriwijaya
"Berupa 17 kantong bagian tubuh, tiga kantong serpihan kecil, kemudian satu kantong berupa properti," tutur Direktur Operasional Basarnas Rasman di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (16/1).
Tim SAR kembali menemukan korban dan puing pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182. Ada sebanyak 17 kantong jenazah yang dikumpulkan dan nantinya diserahkan kepada Tim DVI Polri untuk identifikasi jenazah.
"Berupa 17 kantong bagian tubuh, tiga kantong serpihan kecil, kemudian satu kantong berupa properti," tutur Direktur Operasional Basarnas Rasman di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (16/1).
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Di mana letak Air Terjun Api Abadi? Air terjun api abadi merupakan air terjun kecil bernuansa pedesaan yang terletak di New York Barat.
-
Di mana menara air Prujakan berada? Sebuah menara air di wilayah Prujakan, Kecamatan Pekalipan menjadi ikon lain di Kota Cirebon, Jawa Barat.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Dimana lokasi Air Terjun Sisundung? Letaknya berada di perbatasan dengan Sidempuan dan Sipirok.
Menurut Rasman, temuan itu belum keseluruhan yang dikumpulkan dalam operasi kemanusiaan Sriwijaya Air SJ 182. Masih ada kapal lain yang nantinya akan merapat ke dermaga membawa kantong lainnya.
"Selanjutnya akan dilakukan proses lebih lanjut identifikasi," jelas dia.
Sebelumnya, Direktur Operasional Basarnas Rasman menyampaikan, Tim SAR gabungan mengerahkan tiga kapal pendeteksi air dalam memaksimalkan pencarian korban dan kotak hitam atau black box Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182.
"Kita masih mengandalkan kepada tiga alutsista yang selama ini sangat-sangat berkontribusi untuk bisa mendeteksi di bawah air. Yaitu KRI Rigel, Kapal Baruna Jaya IV, Kapal Ara dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi," tutur Rasman di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (16/1/2021).
Menurut Rasman, untuk Kapal Baruna Jaya memiliki robot bawah laut atau Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mencari CVR Sriwijaya SJ 182.
"Nanti mobile tiga kapal ini untuk bisa mendeteksi di bawah permukaan," jelas Rasman.
Panglima Komando Armada (Koarmada) I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan bagian dari CVR Sriwijaya Air yakni baterai dan casing ditemukan oleh tim penyelam pada Jumat (15/1/2021).
Namun, bagian terpenting dari CVR yakni memori masih belum ditemukan. Sedangkan, FDR sudah ditemukan Tim SAR Gabungan pada 12 Januari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB di perairan Kepulauan Seribu.
Tim SAR gabungan akan memaksimalkan pencarian CVR, korban dan serpihan Sriwijaya Air SJ-182 pada hari pertama perpanjangan operasi pencarian selama tiga hari atau hingga Senin, 18 Januari 2021.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
7 Korban Sriwijaya Berhasil Diidentifikasi, Total 24 Orang Sudah Dikenali
Sabtu Sore, Tim SAR Evakuasi 17 Kantong Jenazah Kecelakaan Sriwijaya
KNKT: Memori CVR SJ-182 Bisa Dibaca Meski Lepas dari Pembungkus
Hingga Hari Ini, 17 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Terima Santunan dari Jasa Raharja
Keluarga Korban Sriwijaya: Pipit Pesan Ingin Dimakamkan Sebelah Anaknya