Saling Support Pendukung Capres 01 dan 03 saat Ganjar-Anies Sampaikan Visi-Misi, Kompak Soraki Prabowo
Mereka pun memberikan support atau dukungan dengan memberikan tepuk tangan.
Mereka menyoraki capres-cawapres nomor urut 02 saat menyampaikan visi-misinya.
Saling Support Pendukung Capres 01 dan 03 saat Ganjar-Anies Sampaikan Visi-Misi, Kompak Soraki Prabowo
- Ganjar Ajak Pendukung Doakan Pak Bono, Pemeran Semar yang Meninggal Saat Kampanye di Solo
- Pendukung Capres Lain Datang ke Hajatan Ganjar-Mahfud, Puan: Harus Diperlakukan dengan Baik
- Diteriaki Pendukung Prabowo-Gibran, Ganjar Malah Ajak Makan dan Titipkan Pesan Pemilu Damai
- Capres Ganjar Janji Hapus Utang Macet dan Tambah Subsidi Petani: Syaratnya Sudah Ngerti Kan?
Pendukung calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01-03 menggelar nonton bareng (nobar) debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kegiatan nobar debat pamungkas ini digelar di kawasan Jakarta Selatan.
Dalam segmen pertama, beberapa kali para pendukung 01-03 kompak bertepuk tangan dan bersorak ketika pilihannya itu sedang membacakan visi-misinya. Sedangkan, mereka menyoraki capres-cawapres nomor urut 02 saat menyampaikan visi-misinya.
Ketika Ganjar menyampaikan visi-misinya, mereka pun memberikan support atau dukungan dengan memberikan tepuk tangan. Lanjutnya, mereka pun fokus mendengarkan apa yang disampaikan mantan Gubernur Jawa Tengah.
Namun, nobar pun menjadi pecah saat diakhir penyampaian ketika Ganjar mengucapkan selogannya itu yakni 'Tuanku Ya Rakyatku'.
"Masuukkkk," teriak para pendukung di lokasi, Jakarta, Minggu (4/2).
Selanjutnya, saat Anies menyampaikan visi-misinya. Sering sekali mereka bertepuk tangan, salah satunya ketika Anies memaparkan perekonomian.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ketika menyebut soal Republik dibangun dan didirikan untuk semua dan bukan untuk kepentingan golongan ataupun keluarganya.
Para pendukung kembali pecah dengan bertepuk tangan secara bersamaan, baik pendukung 01 maupun 03.
"Bahkan dibidang perekonomian, segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian kita. Ketika Republik ini didirikan, para pendirinya 60an orang anggota BPUPKI mereka adalah orang terdidik, mereka dari kaum yang privilage," ujar Anies.
"Tapi mereka mendirikan republik untuk semua, bukan republik untuk kepentingan dirinya, golongannya ataupun keluarganya, mereka mendirikan ini untuk semuanya. Kekuasaan yang dibangun untuk memberikan kesempatan kepada semua," pungkasnya.