Sambangi Muhammadiyah, NasDem singgung pencalonan Jokowi di 2019
Sambangi Muhammadiyah, NasDem singgung pencalonan Jokowi di 2019. Meski membicarakan dukungan, Zulfan menampik bila NasDem ingin mengajak Muhammadiyah mendukung pencalonan ini.
Sejumlah fungsionaris DPP Partai NasDem berkunjung ka Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Mereka diterima Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas.
"Kita melihat untuk membangun kebersamaan, melakukan sesuatu perbaikan pada bangsa, kita harus mengajak pihak lain. Harus bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri. Muhammadiyah saya rasa juga berpikir seperti itu," kata Ketua DPP Partai NasDem Zulfan Lindan di Kantor DPP Muhammadiyah, Rabu (6/12).
Zulfan pun menyampaikan pesan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Menurutnya, Paloh sebetulnya ingin hadir, tetapi terkendala persiapan Pilkada 2018. Namun Paloh sedang berkeliling ke 171 daerah peserta pilkada untuk berkonsolidasi.
Dalam pertemuan itu, Zulfan mengaku juga membicarakan soal pencalonan Presiden Joko Widodo pada pilpres 2019. "Sebenarnya kita mau ke sini sebelum rakernas NasDem kemarin. Kita ingin kasih tahu bahwa NasDem sudah langsung mendeklarasikan dukungan pada Joko Widodo untuk Pemilu 2019 nanti," katanya.
Meski membicarakan dukungan, Zulfan menampik bila NasDem ingin mengajak Muhammadiyah mendukung pencalonan ini. "Soal dukungan pada Jokowi ini, enggak mungkin kita mengajak Muhammadiyah untuk mengikuti kita," tuturnya.
Menurut dia, Muhammadiyah, sebagai organisasi besar yang ikut mengembangkan demokrasi di Tanah Air, pasti memiliki pandangan tersendiri.
Sementara itu, Busyro Muqoddas mengatakan artai politik apa pun, termasuk NasDem, akan selalu mendapat dukungan dari Muhammadiyah. Partai, kata dia, adalah pilar demokrasi Indonesia sehingga harus diperkuat eksistensi dan kualitasnya.
Ia tak keberatan jika kader-kader yang dididik Muhammadiyah diminta berperan di NasDem. "Kalau diperlukan ya kita siap. Kader Muhammadiyah di mana-mana ada. Itu sebagai bentuk komitmen kebangsaan Muhammadiyah," kata Busyro.