Sambut Valentine, ratusan remaja menari massal di Surabaya
Aksi menari massal itu dilakukan mereka sebagai bentuk penolakan kekerasan terhadap wanita.
Ratusan remaja yang tergabung dalam komunitas One Billion Rising (OBR) atau Satu Miliar Bangkit (SMB), menggelar aksi menari massal di Taman Bungku Surabaya, Jawa Timur. Mereka menolak aksi kekerasan terhadap kaum perempuan di hari kasih sayang (Valentine).
Ketua OBR Surabaya, Meilinda mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan dan kampanye penolakan kekerasan terhadap perempuan sedunia.
"Ini merupakan kampanye internasional dengan tujuan ingin menyuarakan harapan satu miliar perempuan yang harus mengalami kekerasan atau pemerkosaan dalam hidupnya," kata dia, Kamis (14/2).
Menurutnya, aksi menari massal tersebut tak hanya dilakukan di Surabaya, tapi juga dilakukan di 201 negara di dunia secara serentak.
"Mereka ingin menguatkan sesama perempuan untuk tidak takut dan mampu menghargai dirinya. Selain itu, aksi ini juga sebagai wujud merayakan kecantikan dan keindahan perempuan serta menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat tanpa bersifat menggurui," katanya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, kasus kekerasan terhadap perempuan di Jawa Timur di tahun 2011 lalu mencapai 24.555 kasus. Angka tersebut, menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi kedua setelah Jawa Tengah dengan 25.628 kasus.
"Data ini kami peroleh dari catatan Komnas Perempuan," katanya.
Sementara, di urutan ketiga adalah Jawa Barat dengan 17.720 kasus. Disusul DKI Jakarta dengan angka 11.289 korban.
Melinda mengatakan, kasus kekerasan terhadap perempuan yang paling banyak terjadi adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mencapai 113.878 kasus. 110.468 kasus di antaranya dialami kaum perempuan (istri).
"Sedangkan sisanya terjadi saat hubungan pacaran," katanya.
Dia mengatakan, kekerasan terhadap perempuan tak hanya dialami secara fisik. Dari data Komnas Perempuan, kekerasan secara kejiwaan juga masih rentan terjadi.
"Angkanya mencapai 103.691 kasus, kekerasan ekonomi sebanyak 3.222 kasus, kekerasan fisik sebanyak 2.790 kasus, serta kekerasan seksual sebanyak 1.398 kasus. Komnas Perempuan juga mencatat ada 289 kasus trafficking, 105 kekerasan oleh pekerja migran, dan 43 kasus kekerasan di tempat kerja. Semoga data yang akan dimunculkan untuk 2012 pada tahun ini semakin menurun," katanya.