Saran Dokter untuk Jemaah Haji Komorbid Diabetes: Gunakan Alas Kaki Nyaman
Dokter dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah dr Ahmad Syahri SpPD mengatakan jemaah calon haji dengan komorbid diabetes harus menggunakan alas kaki yang nyaman. Hal itu diperlukan untuk mencegah luka.
Dokter dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah dr Ahmad Syahri SpPD mengatakan jemaah calon haji dengan komorbid diabetes harus menggunakan alas kaki yang nyaman. Hal itu diperlukan untuk mencegah luka.
"Jadi pencegahannya kalau diabetes adalah jangan sampai ada luka, terutama luka di kaki," kata dr Ahmad.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Siapa Raja Ali Haji? Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam.
-
Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? "Kata 'mabrur' sendiri merujuk pada haji yang diterima dan diberkahi dengan segala kebaikan. Ucapan ini mencerminkan harapan agar setiap amal ibadah yang dilakukan selama di tanah suci membawa dampak positif dan perubahan yang lebih baik pada diri sang haji."
Dia mengatakan neuropati merupakan salah satu komplikasi dari diabetes, yaitu terjadinya gangguan syaraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa yang lebih sering menyerang syaraf kaki.
"Saraf-sarafnya menjadi tidak sensitif, sehingga ketika berjalan, misalnya, lupa pakai alas kaki, terkena trauma, dan akhirnya mengalami luka," katanya.
Perhatikan Tanda Luka
Untuk luka kecil atau ringan, lanjut dr Ahmad, cukup dioleskan dengan salep atau perawatan yang biasa sehingga pasien bisa melanjutkan aktivitas.
Namun kondisi ini berbeda halnya jika sampai terjadinya infeksi pada luka, kata dia, maka harus dilakukan perawatan lebih lanjut.
"Apabila sampai terjadi luka infeksi perlu perawatan luka sampai debridement atau perawatan luka kaki khusus," katanya seperti dilansir Antara.
Untuk itu, katanya, sangat penting bagi jemaah haji yang mempunyai riwayat diabetes untuk memperhatikan kakinya, melihat apakah ada tanda-tanda luka.
Cegah Infeksi
Apalagi dengan cuaca yang panas dan kering seperti di Arab Saudi, papar dia, maka kulit kaki lebih mudah kering, pecah-pecah, hingga terjadi luka yang tidak disengaja.
Pencegahan terbaik, menurut dia, adalah jangan sampai terjadi luka di kaki. Apabila terjadi luka, maka sebaiknya segera diobati agar tidak mengarah pada kondisi infeksi bahkan sepsis.
Sampai dengan Jumat (24/6) Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah sedikitnya merawat sepuluh pasien diabetic foot.
(mdk/yan)