Satgas Covid-19 Pantau Perilaku 20 Juta Orang Lewat Aplikasi
Wiku mengatakan, tingkat kedisiplinan masyarakat pun meningkat seiring dengan digunakannya aplikasi tersebut selama satu bulan lebih. Sebab, aplikasi itu bisa mengontrol tingkat kepatuhan individu.
Satuan Tugas Covid-19 memantau sekitar 20 juta orang melalui aplikasi ‘Bersatu Lawan Covid (BLC) Perubahan Perilaku’. Sebanyak 20 juta orang dari 4.500.000 titik di Indonesia dipantau oleh ratusan ribu tim yang terdiri dari Satgas, Polri, TNI, dan duta perubahan perilaku di seluruh Indonesia.
“Anggota TNI jumlahnya lebih dari 90.000 orang, anggota Polri hampir 200.000 dan ribuan Satpol PP,” kata Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Senin (9/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Setiap detiknya, ada sekitar 500 laporan yang masuk ke dalam sistem BLC Perubahan Perilaku. Pelaporan berupa foto secara real time tentang penerapan protokol kesehatan di masyarakat.
“Mereka melaporkan perubahan perilaku masyarakat secara real time, difoto dan dikirim kepada kami. Sekitar 500 laporan per detik dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Wiku mengatakan, tingkat kedisiplinan masyarakat pun meningkat seiring dengan digunakannya aplikasi tersebut selama satu bulan lebih. Sebab, aplikasi itu bisa mengontrol tingkat kepatuhan individu.
20 Persen Belum Patuh
Dia mengatakan, kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker sudah hampir 80 persen. Hanya sekitar 20 persen masyarakat Indonesia yang belum menggunakan masker.
“Masyarakat semakin kita bisa menjaga perilaku, kita secara kolektif dan disiplin, Misalnya kepatuhan individu dalam menggunakan masker, ternyata sekitar 20 persen yang belum menggunakan masker. Begitu juga dengan menjaga jarak dan juga cuci tangan,” ujarnya.
Bukan hanya mengontrol masyarakat di tingkat RT, RW, Kecamatan, dan Kelurahan saja, aplikasi tersebut digunakan untuk mengontrol tingkat kepatuhan di tingkat institusi.
Sebab, penularan Covid-19 juga banyak terjadi di institusi. Sedangkan untuk kembali memulihkan ekonomi nasional, kata Wiku, seluruh elemen di masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol Covid-19.
“Selain itu, kita juga lihat kepatuhan institusi. Ini adalah modal kita untuk pembangunan ekonomi ke depan, pemulihan ekonomi nasional. Modalnya ternyata kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan,” kata Wiku.
Meskipun setiap detiknya ada 500 laporan yang masuk ke Satgas Covid-19, namun dia mengakui bahwa masih ada kalangan ataupun institusi yang luput dari pantauan Satgas Covid-19. Namun, dia melihat bahwa tren peningkatan kasus suda berkurang. Sehingga menurutnya, masyarakat Indonesia perlu diapresiasi karena berhasil menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
“Ternyata belum seluruhnya disiplin, tapi selama 8 bulan ini ada prestasi. Terlihat bahwa mereka sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru jadi kasusnya menurun,” kata Wiku
Selain kasus harian yang menurun, Wiku mengatakan bahwa angka kesembuhan juga menurun. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh laporan yang terdapat di aplikasi BLC Perubahan Perilaku. Pada hari Senin, 9 November kemarin, kasus harian bisa ditekan di bawah 4 ribu. Tepatnya 3.880 kasus, dengan kasus sembuh sebanyak 3.881 orang.
“Angka kesembuhannya juga naik, berarti mereka lebih dini melaporkan atau menerima telepon dari rumah sakit dan juga obat-obatan, tenaga kesehatan juga semakin terbantu,” kata dia.
(mdk/rnd)