Satgas Covid-19 Sebut Masyarakat Dapat Tekan Penularan Kasus Hingga 64 Persen
Efek isolasi mandiri sekaligus karantina dalam satu rumah, kata Wiku akan menurunkan peluang penularan sebesar 37 persen. Sedangkan jika isolasi mandiri dan karantina dalam satu rumah dilaksanakan dengan tracing dapat menurunkan peluang penularan sebesar 64 persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut, masyarakat berperan penting untuk mencegah lonjakan kasus penularan Covid-19 pasca libur Idulfitri 1442 H. Bahkan hasil studi ilmuwan, menyatakan masyarakat dapat menurunkan peluang transmisi (penularan) kasus hingga mencapai 64 persen.
"Cara utama yang dapat dilakukan sekaligus sikap tanggung jawab, melalui isolasi mandiri di fasilitas kesehatan secara terpusat, khususnya bagi pelaku perjalanan yang terdeteksi positif saat testing acak di titik-titik penyekatan," Wiku dalam keterangan tulis, Kamis (20/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Upaya masyarakat untuk menekan potensi laju kasus salah satunya bagi mereka yang menjadi pelaku perjalanan diminta isolasi mandiri atau karantina mandiri selama 5 x 24 jam setelah tiba di tujuan. Baik yang terdeteksi positif dari hasil pemeriksaan acak di titik penyekatan, maupun yang dinyatakan negatif. Wiku mengingatkan bahwa ada perbedaan antara isolasi dan karantina.
Menurutnya karantina ditujukan bagi orang sehat dan tidak memiliki gejala Covid-19, namun memiliki kontak erat dengan orang dengan kasus positif atau baru saja melakukan aktivitas berisiko tinggi terpapar seperti mobilitas yang tinggi saat pandemi. Sedangkan isolasi, harus dilakukan orang bergejala Covid-19 atau yang positif dari hasil diagnostik yang akurat.
Terkait ini, Wiku merujuk studi Kucharsky et al (2020) berdasarkan BBC Pandemic Data. Data itu menyatakan, dari 40.162 orang di Inggris melakukan isolasi mandiri di dalam rumah, efeknya akan menurunkan peluang penularan di masyarakat sebanyak 29 persen. Dan efek isolasi mandiri di fasilitas isolasi terpusat, akan menurunkan peluang penularan sebesar 35 persen.
Efek isolasi mandiri sekaligus karantina dalam satu rumah, kata Wiku akan menurunkan peluang penularan sebesar 37 persen. Sedangkan jika isolasi mandiri dan karantina dalam satu rumah dilaksanakan dengan tracing dapat menurunkan peluang penularan sebesar 64 persen.
"Dari sini, kita dapat belajar bahwa dari beberapa jenis pencegahan ini saja dapat memberikan dampak yang besar. Bayangkan jika kita melakukan upaya pencegahan lain seperti mencegah kerumunan," tutup Wiku.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tolak Tes Usap Antigen, Pengendara di Medan Diputarbalik Petugas Gabungan
Gara-gara Menkes Absen Rapat, Komisi IX Kirim Surat Keberatan ke Jokowi
Redam Lonjakan Covid-19, Masyarakat Jangan Berkerumun dan Bepergian
6 Personel Polres Payakumbuh Positif Covid-19
Doni Monardo Ingatkan Masyarakat untuk Karantina Mandiri usai Lakukan Perjalanan
Testing Pemudik Hari Keempat, 33 Warga Tangerang Positif Covid-19