Satgas Minta 5 Provinsi dengan Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi Lakukan Evaluasi
"Jangan berlomba-lomba masuk ke lima besar kasus positif karena ini bukan sebuah prestasi,” ujar Wiku.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali merilis data perkembangan kasus Covid-19 di setiap provinsi pada hari ini, Selasa (27/10). Terdapat lima provinsi yang menjadi perhatian Satgas Covid-19 pekan ini. Sebab, kasusnya melonjak bila dibandingkan pekan lalu.
Kelima provinsi tersebut secara berurutan, yakni Jawa Barat dengan kenaikan 627 kasus, Banten 345 kasus, Kepulauan Riau 238, Riau 234, dan Jawa Tengah 184 kasus.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Wiku melihat, kelima provinsi tersebut lengah dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah pada lima provinsi itu untuk mengevaluasi terkait penerapan protokol kesehatan.
“Bagi daerah yang masuk ke dalam lima besar kasus tertinggi, kami meminta agar segera dievaluasi. Jangan berlomba-lomba masuk ke lima besar kasus positif karena ini bukan sebuah prestasi,” ujar Wiku.
Dia meminta seluruh provinsi untuk berlomba-lomba dalam meningkatkan angka kesembuhan, bukan angka kasus positif apalagi angka kematian. Pada minggu ini, jumlah penambahan kasus sembuh tertinggi diraih oleh Provinsi Riau. Naik 1.874 kasus sembuh. Selanjutnya Sumatera Barat kasus sembuhnya naik 587, Sulawesi Tenggara naik 542, Sumatera Selatan naik 127, dan Jambi kasus sembuhnya naik 81 kasus.
Sementara itu, secara keseluruhan sejak awal pandemi ini mewabah, persentase kesembuhan tertinggi dipimpin oleh Provinsi Gorontalo. Angka kesembuhan mencapai 94,5 persen. Disusul Provinsi Bali 89,8 persen, Kalimantan Selatan 89,5 persen, Jawa Timur 88,16 persen, dan di urutan kelima diraih oleh Maluku Utara dengan angka kesembuhan 88,12 persen.
“Dimohon kepada seluruh provinsi yang telah disebutkan agar mempertahankan dan meningkatkan angka kesembuhan. Kepada provinsi lainnya, berlomba-lombalah untuk mencapai angka kesembuhan yang tertinggi,” kata Wiku.
Meskipun penambahan kasus positif minggu ini menurun, namun jumlah kematian pekan ini mengalami kenaikan bila dibandingkan pekan sebelumnya. Terjadi peningkatan sebesar 18 persen per 25 Oktober 2020.
Ada lima provinsi yang mengalami penambahan kasus kematian tertinggi. Kelima provinsi tersebut secara berurutan, yakni Jawa Barat naik 89 kasus, Sumatera Barat naik 22 kasus, Jawa Tengah naik 16 kasus, Kepulauan Riau naik 10 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 7 kasus.
Sementara itu, provinsi dengan persentase kematian tertinggi secara keseluruhan dipimpin Provinsi Jawa Timur. Dengan persentase kematian 7,24 persen, Nusa Tenggara Barat 5,64 persen, Sumatera Selatan 5,47 persen, Jawa Tengah 5,44 persen, dan Bengkulu 5,02 persen.
“Mohon kepada provinsi yang masuk lima besar kenaikan kematian tertinggi untuk dapat melaksanakan treatment atau penanganan pasien Covid-19 dengan baik,” ujar Wiku.
(mdk/ray)