Satgas Sebut 75 Persen Penderita Covid-19 di Sulsel Tak Disiplin Jalani Isoman
Kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan masih masuk dalam 10 besar nasional. Kondisi ini diduga akibat warga yang tidak disiplin dalam menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan masih masuk dalam 10 besar nasional. Kondisi ini diduga akibat warga yang tidak disiplin dalam menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Koordinator Satgas Covid-19 Sulsel Arman Bausat mengatakan, sekitar 75 persen warga terpapar Covid-19 yang tidak disiplin menjalani isoman. Mereka tetap keluar rumah dan berpotensi menyebarkan virus Covid-19 ke masyarakat sekitar.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Ndalem Priyosuhartan pernah dijadikan tempat isolasi covid-19? Bangunan itu memiliki banyak koleksi barang antik.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
"Masih banyak penderita yang isolasi mandiri maupun berkeliaran. Sekitar 75 persen penderita yang masih berkeliaran," ujar Arman kepada wartawan, Selasa (10/8).
Ia mengatakan, Pemprov Sulsel maupun Pemkot Makassar sudah menyiapkan tempat isoman bagi warga terpapar Covid-19. Hanya keterisian tempat isoman yang disiapkan pemerintah masih di bawah 40 persen.
"Angka penyebaran Covid-19 di Sulsel masih tinggi, tapi ruang perawatan di rumah sakit maupun tempat-tempat isolasi yang disiapkan pemerintah saat ini masih di bawah 40 persen," bebernya.
Selain tidak disiplin menjalankan isoman, Arman mengaku tingkat kesadaran warga dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) juga masih rendah. "Masih banyak tidak pakai masker, tidak cuci tangan, dan berkerumun. Bahkan sudah dilarang jangan ada acara atau pesta, tapi masih banyak juga yang melanggar," keluh Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar ini.
Arman menambahkan, kemunculan varian Delta juga memperparah penyebaran Covid-19 di Sulsel. Sementara itu laboratorium di Sulsel masih terbatas untuk mendeteksi varian baru.
"Kita tidak bisa mendeteksi, karena laboratorium yang ada di Makassar masih terbatas kemampuannya. Jadi inilah salah satu penyebab angka Covid-19 di Sulsel tinggi, karena varian Delta yang cepat menyebarnya tapi tidak bisa terdeteksi," sebutnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sulsel pada 9 Agustus 2021, jumlah warga Sulsel terkonfirmasi positif sebanyak 807 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.763 orang.
Sementara itu, setidaknya sudah 640.153 orang menjalani testing. Jumlah itu terdiri dari 4.207 tes swab PCR dan 986 rapid antigen.
Baca juga:
Menkeu Sri Mulyani: Pasar Modal Sudah Hadir Bahkan Sebelum Indonesia Merdeka
Update 10 Agustus 2021: Jumlah Pasien di Wisma Atlet Berkurang Jadi 1.736
Update Pasien Covid-19 di RS Darurat Jakarta Per 10 Agustus 2021
Ini Daftar Kabupaten/Kota di Luar Jawa-Bali Berstatus PPKM Level 4
Wagub DKI Harap Perpanjangan PPKM Level 4 Turunkan Angka Covid-19 di Jakarta
Luhut: Tidak Perlu Jumawa Covid Sudah Selesai, Masih Jauh