Satu handuk dipakai bareng, 150 lebih warga Asmat idap kusta
Pengecekan dilakukan karena pelayanan BPJS Kesehatan masih menjadi konflik di masyarakat
Sebanyak 150 lebih penderita penyakit kusta di temukan di Kampung Mumugu, Kabupaten Asmat, Papua. Mereka ditemukan dalam kunjungan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi bersama Dinas Kesehatan Papua, Minggu pekan lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai, 150 penderita yang di temukan, 13 di antaranya sudah terobati dan dikatakan tuntas atau sembuh.
"Ibu Menteri sangat bangga dengan 13 pasien kusta yang sudah berobat dan dinyatakan sembuh. Diharapkan ke depan banyak pasien terobati," ujarnya, seperti diberitakan Antara, Jumat (18/4).
Bersamaan dengan kunjungan saat itu, kata dia, Dinas Kesehatan Papua bersama menteri juga mengecek pelaksanaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di daerah itu. Pengecekan dilakukan karena pelayanan BPJS Kesehatan masih menjadi konflik di masyarakat dan ada kendala di lapangan khususnya di Papua.
Dia mengatakan, kebanyakan warga terkena kusta karena warga setempat belum memahami pola hidup sehat. Lebih dari satu orang menggunakan satu mata air dan satu handuk. Perawatan tubuh juga masih minim.
Ke depan, kata dia, Dinas Kesehatan Papua akan terus mendorong pengobatan pasien kusta di Mumugu. Diharapkan, melalui pengobatan dan kesadaran yang diberikan, Mumuga dapat bebas kusta.
Menurut dia, Mumugu akan diupayakan hingga bebas kusta. "Sosialisasi pola hidup sehat masyarakat serta perawatan tubuh akan terus dilakukan kepada masyarakat agar mereka sadar akan kebersihan," ujarnya.
Ia menambahkan, Menteri kesehatan berkunjung ke Kampung Mumugu karena kampung itu merupakan salah satu kampung binaan dari Menteri Nafsiah Mboi. Bukan hanya sekali saja kampung tersebut didatangi namun hampir sudah beberapa kali dikunjungi.