Satu Lagi Pencuri Uang Rp 1,6 Miliar Milik Pemprov Sumut Ditangkap
Tukul menjadi orang kelima yang ditangkap terkait kasus yang terjadi di areal parkir kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro, Medan pada September tahun lalu.
Pelarian Tukul Panjaitan berakhir. Salah seorang buronan dalam kasus pencurian uang Pemprov Sumut senilai Rp 1,6 miliar ini ditangkap tim Brimob Polda Sumut di kawasan Medan Tenggara, Senin (27/7) malam.
Tukul menjadi orang kelima yang ditangkap terkait kasus yang terjadi di areal parkir kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro, Medan pada September tahun lalu.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Empat rekannya, yakni Niko Demos Sihombing (41), Musa Hardianto Sihombing (22), Indra Haposan Nababan (39) dan Niksar Sitorus (36) sudah dinyatakan bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (2/3). Mereka dijatuhi hukuman masing-masing 5 tahun penjara.
Penangkapan Tukul berawal dari informasi mengenai keberadaan buronan itu di rumahnya di Jalan Menteng, Medan, sekitar pukul 17.00 WIB. Tim Brimob Polda Sumut langsung ke lokasi.
"Saat itu DPO sedang tidak berada di kediamannya," kata Kasi Intel Satuan Brimob Polda Sumut, Kompol Heriyono, Selasa (28/7).
Namun tim tetap berhasil melacak keberadaan Tukul. Dia ditangkap di Jalan Menteng Gang Swasembada, sekitar pukul 21.30 WIB.
Pencurian uang Rp 1,6 miliar milik Pemprov Sumut terjadi pada 8 September 2019. Kejadian bermula saat Pembantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Muhammad Aldi Budianto dan tenaga honorer Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Indrawan Ginting mengambil uang dari Bank Sumut. Mereka meletakkan uang di dalam mobil yang diparkir di halaman Kantor Gubernur Sumut.
Aldi dan Indrawan kemudian kembali ke kantor. Saat kembali, uang Rp 1,6 miliar itu raib dicuri.
Dalam pencurian ini, Tukul berperan sebagai sopir dan menjadi dalangnya. Dia mendapat bagian Rp 300 juta. "Uang itu digunakannya untuk berobat di Penang karena pelaku ada memiliki riwayat penyakit," jelas Heriono.
Selain aksi pencurian uang Rp 1,6 miliar milik Pemprov Sumut, Tukul juga mengakui terlibat pencurian Rp 130 juta di areal parkir kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Dalam pencurian itu, dia mendapat bagian Rp 20 juta.
Setelah Tukul tertangkap, masih ada satu buronan kasus pencurian uang Rp 1,6 miliar uang Pemprov Sumut. Pria yang masuk daftar pencarian orang (DPO) diketahui bernama Pandiangan.
"Untuk Tukul Panjaitan kita serahkan ke Mapolrestabes Medan untuk diproses," pungkas Heriono.