Satu Polisi Gugur dan 11 Terluka Akibat Serangan Terorisme Selama 2019
Kapolri Jenderal Idham Aziz mengatakan, sepanjang 2019 pun mengalami penurunan aksi teror dibandingkan 2018. Hal ini menurut mantan Kapolda Metro Jaya merupakan kerjasama Polri dengan masyarakat yang melaporkan.
395 Pelaku terorisme berhasil diamankan Polri selama 2018. Angka tersebut turun selama 2019 yang mana diamankan sebanyak 297 pelaku terorisme.
"Jumlah pelaku teror yang berhasil diungkapkan sepanjang tahun 2019 menurun 98 orang atau berkisar 24,8 persen," kata Kapolri Jendral Polisi Idham Azis, di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12).
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Mengapa anggota Polri ini diwisuda di Turki? Dia bersama 86 peserta didik internasional menjalani wisuda usai mengikuti kegiatan Capacity Building “The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree” selama dua tahun.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Bagaimana tanggapan Kapolri terkait kasus yang menjerat Panji Gumilang? "Ya tentunya tahapan penyidikan kan sekarang sedang berjalan, untuk proses penyidikan tentunya kan membutuhkan kelengkapan alat bukti sesuai yang diatur oleh KUHAP, karena ada beberapa pasal yang masuk, yang tentunya kita harus dalami satu persatu," tutur Listyo kepada wartawan di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (21/7).
Selain itu, sepanjang 2019 pun mengalami penurunan aksi teror dibandingkan 2018. Hal ini menurut mantan Kapolda Metro Jaya merupakan kerjasama Polri dengan masyarakat yang melaporkan.
"Selama 2018 itu ada 19 aksi, 2019 ada 9 aksi. Jumlah aksi teror ini menurun 10 kasus atau 52,6 persen dibandingkan tahun 2018 berkat pencegahan Polri bersama masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut terkait korban Polri yang gugur maupun luka-luka, Idham mengaku bersyukur kalau tahun 2019 mengalami penurunan. Bahkan, ia berharap tak ada lagi korban yang berjatuhan.
"Di 2018 itu 7 personel gugur dan 15 terluka. Sedangkan 2019 ada 1 orang gugur dan 11 terluka," pungkasnya.
Baca juga:
Penembakan Masjid, Teror Paling Mengerikan dalam Sejarah Selandia Baru
Geledah Rumah di Gunungkidul, Densus 88 Amankan Senapan Angin Hingga Pedang
Densus 88 Geledah Rumah Buruh Bangunan di Gunungkidul
Serangan Teroris Tewaskan 35 Warga Sipil dan Tujuh Tentara di Burkina Faso
Bela Negara, Masyarakat Diminta Lawan Intoleransi dan Terorisme
Kapolri Klaim Selamatkan Uang Negara Rp 454 Miliar dari Kasus Tipikor
Kapolri Jenderal Idham Azis mengklaim Polri telah menyelamatkan uang negara Rp 454 miliar, atas Tindak pidana korupsi (Tipikor). Sedangkan, kejahatan terhadap kekayaan negara lainnya menurun dibandingkan 2018.
"Selama tahun 2019 jumlah tindak pidana korupsi meningkat sebanyak 32 kasus. Kemudian, kejahatan terhadap kekayaan negara lainnya menurun bila dibandingkan tahun 2018," kata Idham di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12).
"Kerugian negara yang berhasil diungkap sebesar Rp 1,803 triliun, dan keuangan negara yang berhasil diselamatkan pada 2019 sebesar Rp 454 miliar," sambungnya.
Lebih rinci Idham, menjelaskan jumlah kejahatan terhadap kekayaan tersebut yakni illegal logging sebanyak 535 jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah 668 kasus. Kemudin Illegal mining menurun menjadi 416 kasus dari sebelumnya 596 kasus, illegal fishing dari tahun 2018 ada 5 kasus pada tahun 2019 menjadi 24 kasus. Kemudian kejahatan migas pada tahun 2019 ada 502 pada tahun 2019 menurun menjadi 380 kasus.
Kata Idham, dalam menyelesaikan korupsi pada tahun 2018 sebanyak 1.108 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 768 kasus terselesaikan.
Illegal logging sebanyak 235 jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah 381 kasus. Kemudin Illegal mining menurun menjadi 219 kasus dari sebelumnya 296 kasus, illegal fishing dari tahun 2018 ada 40 kasus pada tahun 2019 menjadi 18 kasus. Kemudian kejahatan migas pada tahun 2019 ada 230 pada tahun 2019 menurun menjadi 247 kasus.
"Penyelesaian perkara migas pada tahun 2019 meningkat 17 kasus, sedangkan penyelesaian perkara kejahatan terhadap kekayaan negara lainnya menurun dibandingkan tahun 2018," katanya.
(mdk/gil)