Satu RT di Yogyakarta Lockdown Cegah Meluasnya Penularan Covid-19
Saat ini, Heroe mengatakan, petugas kesehatan masih melakukan proses tracing untuk mengetahui awal mula kasus di samping terus melakukan proses pemeriksaan dengan rapid test antigen yang dilanjutkan PCR apabila antigen menunjukkan hasil positif Covid-19.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta mengambil kebijakan untuk membatasi aktivitas dan mobilitas warga di RT 56 RW 12 Wirobrajan Yogyakarta usai terjadi penularan Covid-19 yang cukup banyak di permukiman padat penduduk tersebut.
"Sejak Kamis (6/5), aktivitas dan mobilitas warga di RT tersebut sudah dibatasi. Ya, semacam lockdown untuk mencegah agar sebaran kasus tidak semakin luas terlebih permukiman penduduk di RT tersebut bisa dikatakan sangat padat," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, dilansir Antara, Senin (10/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Menurut dia, potensi meluasnya penularan Covid-19 di RT tersebut cukup tinggi mengingat sebagian besar warga di wilayah tersebut merupakan sebuah keluarga besar atau berasal dari satu trah yang sama dan hidup saling berdekatan.
Saat ini, Heroe mengatakan, petugas kesehatan masih melakukan proses tracing untuk mengetahui awal mula kasus di samping terus melakukan proses pemeriksaan dengan rapid test antigen yang dilanjutkan PCR apabila antigen menunjukkan hasil positif Covid-19. Hingga saat ini, sudah ada 10 kasus positif di RT tersebut dan seluruhnya menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu, juga sudah dilakukan rapid test antigen kepada 30 warga. Hasilnya, 10 orang dinyatakan negatif antigen dan 20 orang dinyatakan positif antigen sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR, namun belum ada hasil yang diperoleh.
"Hari ini, kami menyiapkan 50 rapid test antigen. Namun, baru ada 39 warga yang datang. Hasilnya belum ada. Kami sedang upayakan agar seluruh warga menjalani tes antigen," katanya.
Kasus di wilayah tersebut diperkirakan muncul saat ada seorang warga yang sudah berusia lanjut mengalami sakit flu disertai batuk pilek dan baru diperiksakan ke rumah sakit beberapa hari setelahnya karena penyakitnya tidak kunjung sembuh.
Dari hasil pemeriksaan, warga tersebut dinyatakan positif Covid-19 dan kemudian meninggal dunia pada 28 April. "Suami dan anak pun tertular Covid-19," katanya.
Tetangga dari warga yang meninggal dunia tersebut juga ada yang diketahui terinfeksi Covid-19. Kebetulan, anaknya bekerja sebagai perawat di luar kota dan akhirnya ada beberapa anggota keluarga lain yang juga positif.
Tetangga yang berada di depan rumah dari warga yang meninggal dunia juga diketahui positif Covid-19. "Bahkan rumahnya sempat digunakan buka bersama oleh keluarga besar pada awal Ramadan," katanya.
Dari total kasus yang sudah muncul, Satgas Covid-19 Yogyakarta menyebut terdapat empat rumah dengan warga yang positif PCR dan 11 rumah positif antigen. "Sekali lagi, posisi rumah warga sangat berdekatan," katanya.
Selain melalukan lockdown, upaya untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 juga dilakukan dengan memasukkan seluruh warga yang positif untuk menjalani isolasi di Selter Tegalrejo.
Selama pembatasan aktivitas, dilakukan pemantauan dari Satpol PP, TNI dan kepolisian untuk memastikan pelaksanaan pembatasan dilakukan secara ketat.
"Dengan kondisi penularan yang ada saat ini, maka RT tersebut masuk dalam kategori zona oranye. Sehingga tidak boleh menggelar Salat Idulfitri berjemaah. Salat digelar di rumah masing-masing," katanya.
Heroe mengatakan kasus penularan Covid-19 di Wirobrjan tersebut dapat menjadi pembelajaran bersama agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas, yaitu memastikan seluruh anggota keluarga tanggap terhadap kondisi kesehatan keluarganya.
"Jika ada yang sakit dengan gejala seperti flu, maka diminta untuk segera periksa dan menjalankan protokol kesehatan lebih ketat," katanya.
Baca juga:
Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia Per 10 Mei 2021
1 Tenaga Kesehatan di Kotawaringin Timur Terpapar Covid-19 Varian India
Cegah Kerumunan Pengunjung, Mal dan Wisata di DKI Dijaga Polisi dan TNI saat Lebaran
Ustaz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia Karena Covid-19
Fakta Terbaru Seputar Aturan Pelarangan Mudik Lebaran 2021
Sudah 20 Hari Sangihe Sulut Nihil Kasus Aktif Covid-19