Satu Rumah di Tasikmalaya Rusak Akibat Longsor
Petugas dari BPBD Kita Tasikmalaya, telah mengecek rumah dan memberikan bantuan berupa sembako. Namun pemilik rumah mengaku belum menerima rekomendasi lanjutan dari BPBD, apakah rumahnya harus ditinggalkan atau dibangun kembali.
Satu rumah rusak parah diterjang longsor di Kampung Karangresik, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Longsor terjadi pada Selasa (7/1) sore menjelang malam.
"Longsor terjadi saat saya sedang ada di belakang rumah. Saat itu hujan turun cukup deras dan tiba-tiba saja tembok penahan tanah yang beda di belakang rumah ambruk dan tiba-tiba juga longsor," ujar pemilik rumah Dian Darliana (45), Rabu (8/1).
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Tana Toraja? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
-
Kapan longsor Tana Toraja terjadi? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Dian mengungkapkan, kejadian tersebut mengakibatkan satu kamar tidur, kamar mandi, dan dapur ambruk tertarik longsor. Dia memastikan tidak ada korban jiwa atau pun luka dalam kejadian tersebut.
Dian bersama istri dan dua anaknya terpaksa mengungsi karena khawatir longsor susulan kembali terjadi, ditambah kondisi rumah saat ini sudah dianggap tidak layak ditinggali.
"Dari tadi malam tinggal di rumah mertua. Tapi saya semalam juga jagain rumah," kata dia.
Dia mengatakan, tidak mengetahui apakah rumahnya bisa kembali dibangun atau tidak. Sebab menurut dia, kondisi tanah masih labil dan rawan longsor.
Petugas dari BPBD Kita Tasikmalaya, telah mengecek rumah dan memberikan bantuan berupa sembako. Namun dia mengaku belum menerima rekomendasi lanjutan dari BPBD, apakah rumahnya harus ditinggalkan atau dibangun kembali. "Tapi kayaknya mau dibongkar saja," ucapnya.
Longsor yang terjadi di kampungnya, diungkapkan Dian baru pertama kali terjadi. Ia sendiri menduga longsor terjadi akibat dipicu TPT yang ambruk. TPT tersebut diketahui dibangun tahun 2013 oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya dan di 2016 sempat diperbaiki, namun ambruk di 2019.
Salah seorang anak Dian, Candra (16) mengatakan, saat longsor sedang tidur di kamar depan. "Tiba-tiba saya dibangunkan ibu saat longsor. Tidak terasa ada longsor, tau-tau belakang rumah sudah jebol aja," kata dia.
Canda menyebut kondisi rumah saat ini tidak mungkin ditinggali dalam jangka waktu yang panjang karena melihat kerusakannya. Untuk itu, dia pun terpaksa ikut menumpang di rumah saudaranya.
Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Harisman mengatakan, longsor di Kampung Karangresik, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, hanya satu rumah terdampak.
"Karena itu akibat dari robohnya TPT. BPBD sedang mengecek kelayakan TPT itu sebelum ambruk dan mengakibatkan tanah yang ditahan longsor ke bawah. Diduga longsor itu disebabkan oleh TPT yang sudah tidak kokoh, akibatnya TPT roboh terdampak hujan deras dan angin kencang," ujar dia.
Dia juga mengatakan, sedang mengecek apakah TPT tersebut dibangun pribadi atau pemerintah. "Tapi itu sepertinya TPT sudah lama, bukan baru, jadi saat TPT-nya lepas menarik rumah," ungkapnya.
BPBD saat ini masih fokus melakukan penanggulangan kepada korban. Pihak BPBD telah memberikan kebutuhan dasar agar korban mengungsi tidak membebani pemilik rumah.
"Tim verifikasi juga akan menilai kerusakan rumah korban. Kalau layak dapat bantuan keuangan, ya kita bantu. Tapi kalau kondisi seperti itu tak mungkin diperbaiki. Harus dari TPT dulu baru rumahnya," tutupnya.
Baca juga:
Cegah Longsor, Jokowi Minta Menteri KLHK Lakukan Rehabilitasi Hingga Reboisasi
Kopassus Buka Jalur untuk Permudah Alat Berat Cari 3 Korban Longsor di Bogor
Potret Jokowi Terobos Hujan, Sampai Pakai Jas Hujan Seharga Rp10 ribu
Bak Gempa, Detik-detik SDN Cirimekar 02 Ambruk Saat Hujan Angin
Jokowi Mau Korban Longsor di Sukajaya Bogor Direlokasi, Pemerintah Siapkan Rumah
Kemenkeu Siapkan Rp5 Triliun untuk Dana Darurat Bencana di 2020
Pemkot Bogor Bangun Aplikasi Peta Rawan Bencana