Satu Tenaga Kesehatan di Solo Positif Covid-19, Belasan Keluarga Dikarantina
Berdasarkan hasil penelusuran Dinas Kesehatan Kota Solo, 19 orang menjalani isolasi di sebuah sekolah Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, sejak Sabtu (10/10) lalu. Mereka merupakan satu keluarga besar dan pernah melakukan kontak erat dengan pasien tenaga kesehatan.
Seorang tenaga kesehatan (nakes) salah satu rumah sakit swasta di Solo dinyatakan positif Covid-19. Akibatnya, anak, cucu serta seorang asisten rumah tangga ikut tertular dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Berdasarkan hasil penelusuran Dinas Kesehatan Kota Solo, 19 orang menjalani isolasi di sebuah sekolah Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, sejak Sabtu (10/10) lalu. Mereka merupakan satu keluarga besar dan pernah melakukan kontak erat dengan pasien tenaga kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
"Setelah dilakukan tracing kontak, ada sekitar 19 orang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif," ujar Lurah Gandekan, Arik Rahmadani, saat ditemui wartawan, Rabu (14/10).
Selain karantina, untuk memutus mata rantai penyebaran, mereka juga telah dilakukan pemeriksaan swab atau tes usap pada Senin (12/10). Dua dari 19 orang tersebut hasilnya negatif.
“Sekarang tinggal 17 orang yang masih dikarantina di gedung sekolah, sambil menunggu hasil swab mereka keluar,” kata Arik.
Arik menerangkan, penularan Covid-19 di kampung tempat pasien tinggal memang rawan terjadi. Selain padat penduduk, mereka juga menggunakan kamar mandi umum. Sehingga selaku pemangku wilayah dan gugus tugas di wilayah Gandekan bekerja sama dengan jogo tonggo mengimbau mereka melakukan karantina mandiri di gedung sekolah.
“Selama karantina mandiri, semua kebutuhan logistik disiapkan warga atau jogo tonggo di Kelurahan Gandekan secara gotong royong,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih membenarkan adanya klaster penularan Covid-19 di Kelurahan Gandekan tersebut. Penularan bermula saat ada seorang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 6 Oktober 2020. Setelah dilakukan penelusuran kontak ditemukan 3 orang masih satu keluarga ikut tertular virus Corona.
"Kita tracing lagi ketemu 21 orang. Kita Swab tanggal 12 Oktober 2020. Karena rumah tidak memungkinkan kelurahan punya inisiatif dikarantina di gedung sekolahan," ujar Siti.
Sementara itu berdasarkan data gugus tugas penanggulangan Covid-19 Solo, jumlah total warga yang terkonfirmasi mencapai 832 orang. Dari jumlah tersebut 625 orang di antaranya sembuh, 117 karantina mandiri, 59 dirawat dan 31 lainnya meninggal dunia.
(mdk/gil)