Sayembara Desain Ibu Kota Baru Masuk Tahap Penjurian, Ada 257 Usulan
Sayembara Desain Ibu Kota Baru Masuk Tahap Penjurian, Ada 257 Usulan. Para arsitek yang masuk lima besar akan kembali memaparkan desainnya pada 19 Desember 2019, hingga terpilih tiga terbaik.
Sayembara desain ibu kota sudah memasuki tahap penjurian pertama. Sudah ada 257 usulan yang masuk penilaian di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (12/12).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai satu dari 13 juri. Selain itu ada Iman S Ernawi, Prof Gunawan Tjahjono, Prof Wiendu Nuryati, dan Nyoman Nuarta serta lainnya.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Siapa yang dijuluki sebagai Ibu Komando? Di bagian komentar, ada yang menyebut Juliana sebagai Ibu Komando.
-
Di mana lokasi ibu kota baru Mesir? Ibu kota baru Mesir ini dirancang seluas 700 kilometer persegi atau kira-kira seukuran Singapura.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
Para juri akan menyeleksi desain terbaik ibu kota negara yang akan diumumkan 23 Desember mendatang. Dari ratusan desain yang masuk, dipilih lima desain.
Para arsitek yang masuk lima besar akan kembali memaparkan desainnya pada 19 Desember 2019, hingga terpilih tiga terbaik.
"Dari situ lalu dipilih tiga besar untuk dipresentasikan ke Bapak Presiden. Jadi Presiden sendiri yang nanti memilih di antara tiga itu, mana yang kira-kira semangatnya dan visi misinya cocok," kata dia melalui siaran pers yang diterima, Kamis (12/12).
Ridwan Kamil mengatakan ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian. Usulan desain harus memiliki nilai-nilai sustainability, terdapat simbol kenegaraan dan budaya serta smart city.
Ia mengaku cukup kesulitan menilai 257 desain yang memiliki keunggulan. "Sangat melelahkan karena 257 peserta dikali empat lembar, per lembarnya banyak informasi. Tetapi ini tugas negara harus dijalankan dengan baik," ujarnya.
Kriteria Khusus
Ia sendiri memiliki kriteria khusus yang berbeda dari juri lainnya. Pertama yang harus ada pada desain ibu kota adalah bentuk geometrinya harus bagus. "Kalau kriteria dari saya ada empat nilai yang harus ada. Pertama, bentuk geometrinya harus bagus apakah miring, lurus atau lengkung," ucapnya.
Kedua, lanjut dia, harus monumental, seperti ada alun-alun besar dan jalan utama untuk parade. Kemudian yang ketiga harus kontekstual, karena wilayah ibu kota baru ini bersuhu tropis, banyak sungai dan bukit.
"Keempat sistemnya harus berjalan, artinya kotanya harus workable orangnya bisa berjalan kaki, kotanya tidak panas, jaraknya berdekatan," terangnya.
" Itu kriteria yang saya tetapkan tapi tiap juri kan beda-beda, ada yang background-nya akademisi, lanskap, insinyur teknik, kalau saya kombinasi sebagai Gubernur yang paham tata negara dan kota," imbuhnya.
(mdk/eko)