SBY: Setelah insiden Polri akan introspeksi dan evaluasi
SBY meyakini institusi Polri akan introspeksi serta melakukan evaluasi secara menyeluruh pascakerusuhan di Mako Brimob, Depok.
Drama penyanderaan anggota Polri oleh narapidana terorisme di Rutan Salemba cabang Kelapa Dua yang berada di area Mako Brimob, Depok berakhir. Sekitar 36 jam peristiwa tersebut berlangsung.
Terkait insiden tersebut, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut bersuara. Melalui akun resmi twitternya, SBY meyakini institusi Polri akan introspeksi serta melakukan evaluasi secara menyeluruh pascakerusuhan di Mako Brimob, Depok.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan sepanjang jalan di Kawasan Puncak merupakan imbas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
-
Siapa yang menjadi korban terburuk dalam tragedi kebakaran ini? Haneen dan Ravan, sepasang pengantin baru di Irak, mengungkapkan rasa kehilangan mendalam setelah lebih dari 100 orang meninggal akibat kebakaran saat pernikahan mereka pekan lalu.
-
Kapan makam tersebut ditemukan? Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022.
"Saya yakin pula, setelah insiden ini diselesaikan dgn tuntas, Polri akan lakukan introspeksi & evaluasi scr menyeluruh, agar tak terjadi lagi," tulis SBY di akun @SBYudhoyono seperti dikutip merdeka.com, Kamis (10/5).
Selanjutnya, SBY meminta masyarakat terus mendukung Polri agar menyelesaikan masalah tersebut dengan tuntas dan transparan.
"Mari berikan dukungan kpd Polri utk selesaikan masalah ini dgn tepat. Pada saatnya pasti akan ada penjelasan yg utuh, transparan & faktual," ucapnya.
(mdk/rhm)