Sebulan, Polda Metro ungkap 6 kasus kejahatan anak via internet
"Ada juga anak yang pernah menjadi korban prostitusi online, setelah dewasa dia melakukan hal yang sama."
Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap enam kasus kejahatan yang melibatkan anak, baik sebagai korban maupun pelaku. Enam kasus tersebut terjadi dalam kurung waktu satu bulan, yaitu Mei 2016.
"Selama periode Mei ada enam kasus dengan anak sebagai pelaku dan korban. Dan kasusnya berkaitan dengan dunia internet (dunia maya)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, di Polda Metro Jaya, Jumat (3/6).
Awi mengatakan, keenam kasus yang menjadi sorotan adalah hacker di media sosial instagram, pornografi, eksploitasi anak di bawah umur, penghasutan via facebook, pengancaman bom dan prostitusi online.
"Seperti yang hacker di Instagram, pelaku ini membobol akun milik korban dan membajaknya serta meminta imbalan jika ingin akun instagramnya dikembalikan. Ini pelakunya anak loh," ujarnya.
Selain itu, terkait kasus pornografi adalah di mana pelaku mencuri ponsel milik korban dan mengambil foto asusila korban serta menyebarkannya di media sosial. Selain itu, lanjut Awi, ada anak di bawah umur yang melakukan penghasutan melalui Facebook.
"Saat ada pertandingan sepak bola, si anak ini hasut supporter bola untuk bertikai, juga ada anak yang secara iseng melakukan ancaman ada bom di kantor VOA," katanya.
"Terakhir ada juga anak yang pernah menjadi korban prostitusi online, setelah dewasa dia melakukan hal yang sama, yaitu menjajakan anak perempuan di bawah umur. Awalnya anak ini menjadi korban, sudah dewasa jadi pelaku," pungkasnya.
Sementara itu, jajaran Polda Metro bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak RI dan Komnas Perlindungan Anak Indonesia menggalakkan kampanye bertema 'Safe Child on the Internet'.
"Indonesia adalah lima besar negara pengguna internet, kita banyak pengguna socmed. Implikasinya lebih banyak hal negatif antara lain kejahatan. Saat ini kita sudah lampu kuning bahkan merah tentang kasus yang melibatkan anak di dunia maya," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran dalam acara diskusi bertema 'Safe Child on the Internet' di Polda Metro Jaya, kemarin.
Dalam kesempatan ini, Fadli mengatakan sejak dia resmi menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, ada sekitar 10 sampai 15 kasus kejahatan di dunia maya setiap harinya.
Maka dari itu, lanjutnya, jika kejahatan di dunia maya tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin korban akan terus bertambah.
"Untuk itu ini menjadi proritas utama saya pertama kali saya menjabat menjadi Direktur Reserse Kriminal Khusus. Kita akan terus patroli Cyber demi menekan angka kejahatan yang melibatkan anak di dunia maya, kita akan melakukan kerjasama bersama pihak-pihak terkait sepeti telkom dan menkominfo," pungkasnya.
Dalam acara diskusi dan kampanye 'Save Child on the Internet', turut hadir Pemerhati Anak Seto Mulyadi, artis Ruben Onsu, Asisten Deputi Perlindungan Anak Kementerian Perempuan dan Pelindungan Anak RI, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman, Perwakilan dari Kominfo Tuah Manurung dan Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa aja contoh gejala tukak lambung yang dialami anak? Anak dengan tukak lambung mungkin mengeluh nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut, terutama di sekitar bagian atas perut. Nyeri ini dapat berupa sensasi terbakar atau perih.
-
Bagaimana cara mengatasi bibir kering pada anak? Berikut cara mengatasi bibir kering pada anak yang efektif, antara lain: Penuhi Kebutuhan Cairannya Cara mengatasi bibir kering pada anak yang pertama adalah penuhi kebutuhan cairannya. Cara ini akan membuat anak tetap terhidrasi dan meredakan bibir kering yang dialaminya. Selain itu, minum air putih juga akan menjaga mulutnya tetap sehat. Umumnya, anak umur 1-3 tahun membutuhkan sekitar 5 setengah gelas air putih setiap harinya. Oleskan Pelembap Bibir Cara mengatasi bibir kering pada anak selanjutnya adalah oleskan pelembap bibir. Selain untuk orang dewasa, pelembap bibir organik juga dapat digunakan untuk bayi dan anak-anak. Penggunaan pelembap ini mampu melapisi sekaligus melindungi bibir dari kekeringan dan kerusakan akibat paparan sinar matahari.Cara pemakaiannya cukup mudah. Anda hanya perlu mengoleskan pelembap bibir pada pagi hari sebelum Si Kecil beraktivitas dan malam hari sebelum anak tidur. Gunakan Humidifier Penggunaan humidifier bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi bibir kering pada anak. Dengan begitu, tubuh Si Kecil akan terhindar dari udara kering dan bisa membantu mengatasi bibir kering.Caranya mudah, Anda bisa meletakkan humidifier di tempat yang sering dikunjungi Si Kecil, seperti kamar tidur atau tempat bermain di rumah. Dengan menerapkan cara tersebut, diharapkan bibir kering pada anak bisa diatasi dengan mudah. Oleskan Madu Cara mengatasi bibir kering pada anak lainnya adalah mengoleskan madu. Madu adalah bahan alami yang berperan penting untuk melembapkan bibir dan melindungi bibir dari pecah-pecah. Selain itu, madu juga mampu menghilangkan sel-sel kulit mati dan kering dari bibir.Jika anak berusia di atas 1 tahun, Anda bisa mengoleskan madu organik secara merata ke bibirnya. Sedangkan jika usianya di bawah umur 1 tahun, Anda bisa mengoleskan ASI atau minyak kelapa yang mengandung asam laurat dengan jari dan biarkan area di sekitar bibir Si Kecil tetap basah. Minyak Kelapa Cara mengatasi bibir kering pada anak selanjutnya adalah oleskan minyak kelapa. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang dapat membantu melembapkan kulit kering.Selain itu, Anda perlu mengatasi kondisi medis yang mungkin menjadi penyebab bibir pecah-pecah pada bayi. Dengan begitu, bibir anak akan terhindar dari bibir kering atau pecah-pecah.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
Baca juga:
MN ternyata hampir diperkosa dan dibuang ke jurang oleh kerabat
Menteri Yohana sebut perempuan & anak pasti jadi objek kekerasan
Prihatin marak kekerasan anak, Kopral Bagyo demo bersama warga
Dibuang orang tua di hutan, bocah SD selamat walau hilang sepekan
D jadi pelampiasan saat ayah kandung dan ibu tirinya bertengkar