Sebut CFD tidak penting, Surya Paloh dituntut minta maaf
Sebut CFD tidak penting, Surya Paloh dituntut minta maaf. "Arti CFD Tidak dianggap penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Surya Paloh tidak tahu makna dan filosofi CFD. Setiap minggu ribuan orang hadir di Bundaran HI Sudirman," tegas inisiator CFD Karya Ersada.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menuntut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh segera meminta maaf kepada masyarakat atas ucapannya yang dianggap telah melecehkan acara Car Free Day (CFD) yang berlangsung di Bundaran HI, Minggu (4/11).
Inisiator CFD, Karya Ersada menyatakan ucapan pimpinan tertinggi Partai NasDem itu soal arti Kebhinekaan lebih penting dari CFD dinilai tidak mengerti filosofi dan perjuangan penggiat CFD, sehingga acara satu hari tanpa kendaraan bermotor itu bisa berlangsung hingga saat ini.
"Arti CFD Tidak dianggap penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Surya Paloh tidak tahu makna dan filosofi CFD. Setiap minggu ribuan orang hadir di Bundaran HI Sudirman. Di mana tempat bagi masyarakat untuk mempererat silaturahmi," tegasnya di bilangan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (5/12).
Karya menambahkan, hendaknya jangan mencampur adukan antara kegiatan CFD yang merupakan sarana masyarakat untuk memperkuat tali silaturahmi dengan kampanye terselubung partai politik Tanah Air.
"Jangan lah (kampanye) di lokasi CFD. Jangan nyampah di CFD, apalagi nyampah politik," ketusnya.
Dirinya juga mengimbau Surya Paloh segera meminta maaf kepada masyarakat atas tindakannya.
"Intinya Pak Surya Paloh segera minta maaf dan cabut kata-katanya," singkatnya.
"Jika beliau tidak meminta maaf, kita akan sanksi sosial atau sanksi moral. Nanti kita konsolidasi dengan penasehat hukum apakah ada celah hukum melakukan tuntutan," tutupnya kepada merdeka.com.
Saat memberikan sambutan dalam aksi 412 yang bertajuk 'Kita Indonesia', Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyatakan aksi tersebut lebih penting ketimbang CFD yang dihelat setiap hari Minggu. Sebab, aksi 412 tersebut demi persatuan bangsa.
"Apalah artinya CFD dibandingkan dengan persatuan bangsa ini. Sejujurnya itu yang saya katakan. Jadi yang mau CFD boleh, mau sedikit menari boleh," ujar Surya Paloh di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (4/12).
-
Bagaimana Brigjen Pol Sabilul Alif bersepeda saat Car Free Day Darmo? Ia terus menjelajah kota Surabaya hingga mencapai Semenanjung Surabaya Barat, tanpa lelah mengayuh sepeda lipat berwarna merahnya.
-
Siapa yang Brigjen Pol Sabilul Alif sapa di Car Free Day Darmo? Dalam postingannya, Pak Sabilul Alif menulis pengalamannya saat Car Free Day di Darmo, Surabaya: Ditanya oleh salah satu polisi yang tengah bertgas, 'Sepedanya rusak ndan? Nggak, saya mau sapa anggota saja. Selamat bertugas di hari Minggu, pak...'".Ia terus menjelajah kota Surabaya hingga mencapai Semenanjung Surabaya Barat, tanpa lelah mengayuh sepeda lipat berwarna merahnya.
-
Apa yang Brigjen Pol Sabilul Alif lakukan di Car Free Day Darmo? Dalam postingannya, Pak Sabilul Alif menulis pengalamannya saat Car Free Day di Darmo, Surabaya: Ditanya oleh salah satu polisi yang tengah bertgas, 'Sepedanya rusak ndan? Nggak, saya mau sapa anggota saja. Selamat bertugas di hari Minggu, pak...'".Ia terus menjelajah kota Surabaya hingga mencapai Semenanjung Surabaya Barat, tanpa lelah mengayuh sepeda lipat berwarna merahnya.
-
Apa yang dibeli Jusuf Hamka di Car Free Day? Selain membeli ikat pinggang, Jusuf membeli kaca mata seharga Rp10 ribu. "Ketika CFD kemaren, saya membeli ikat pinggang dan kaca mata yang kwalitasnya bagus dan harganya murah sekali," kata dia.
-
Siapa yang membeli ikat pinggang di Car Free Day? Video yang memperlihatkan Jusuf saat membeli ikat pinggang diunggah oleh akun Instagram jusufhamka, Senin (01/07). Dalam video tersebut Jusuf terlihat tidak gengsi untuk menawar harga ikat pinggang.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Baca juga:
'CFD event netral dari kepentingan politik, bisnis dan unsur SARA'
Sumarsono menyesalkan banyak peserta aksi 412 beratribut partai
Membandingkan aksi 212 dan 412
Karut marut aksi 'Kita Indonesia' 412 di Bundaran HI
Setop aksi tandingan, cuma memecah belah & tak ada gunanya!