Segini Besaran Santunan untuk Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
Santunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Segini Besaran Santunan untuk Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
Sebanyak 11 orang ahli waris korban kecelakaan bus Fajar Putra mendapat santunan kematian. Para korban mendapat uang tunai Rp50 juta dari PT Jasa Raharja dan Rp10 juta dari Pemerintah Kota Depok.
- 7 Korban Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Dimakamkan Berdekatan, Warganet Ikut Sedih
- Bus yang Disewa Ternyata Bermasalah dan Tak Layak, Ini Kata SMK Lingga Kencana Depok
- Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta
- Isak Tangis Haru Sambut Siswa SMK Lingga Kencana Depok yang Selamat dari Kecelakaan
Santunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mengatakan, pihaknya menyampaikan bela sungkawa pada keluarga korban meninggal dunia. Jumlah korban dari SMK LIngga Kencana berjumlah 10 orang.
Terdiri dari Sembilan orang siswa dan satu orang guru. Sedangkan satu korban meninggal dunia lainnya adalah warga Subang.
"Hari ini Jasa Raharja telah menyerahkan santunan, tentunya adalah yang pertama ucapan duka cita yang mendalam kejadian kecelakaan yang terjadi pada Sabtu kemarin" kata Rivan di Depok, Senin (13/5).
Santunan kematian kepada para korban diberikan dalam waktu cepat. Pihaknya telah berkordinasi dengan pihak terkait untuk mencairkan santunan.
"Penyerahan terhadap ahli waris ini secara praktis juga sudah kita serahkan kemarin, karena memang di bawah 24 jam sudah kita serahkan dengan santunan untuk meninggal dunia adalah Rp50 juta," ujarnya.
Rivan berterima kasih pada semua pihak terkait yang membantu penanganan para korban, baik korban meninggal dunia dan korban luka yang dirawat di rumah sakit.
"Kami melihat ini luar biasa stakeholder management yang dilakukan dengan baik dengan turun tangan mengirimkan ambulans sehingga praktis dari seluruh korban luka-luka, ini pun juga langsung dibawa evakuasi ke Depok dan sekitarnya sehingga bisa dilakukan perawatan tidak jauh dari keluarga korban," ungkapnya.
Untuk korban luka dirawat di dua rumah sakit yaitu RS Bhayangkara Brimob dan RS Universitas Indonesia (UI). Biaya pengobatan korban luka akan ditanggung.
"Tentu akan menjadikan perawatan yang sangat baik dengan insentif dekat dengan keluarga dan saat ini beberapa yang masih dalam perawatan ICU pun sudah dilakukan perawatan secara maksimal dengan baik," katanya.
Pihaknya mengingatkan bahwa keselamatan menjadi hal penting. Diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang.
"Kalau kita lihat dari TKP kemarin ternyata upaya-upaya menjaga kendaraan keselamatan ini tentu baik untuk kita semua, dan mudah-mudahan ini jadi pelajaran kita untuk berhati-hati terutama untuk mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ekstrakurikuler dan lainnya dalam suatu kegiatan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Depok, Mohammad Fitriawan mengatakan, dari pemkot memberikan santunan kematian kepada ahli waris Rp10 juta. Pihaknya juga akan meninjau korban luka yang dirawat di rumah sakit.
"Dari Pemkot Depok memberikan masing-masing Rp10 juta pada ahli waris. Kemudian untuk administrasi kependudukan diselesaikan oleh Dinas Kependudukan seperti akta kematian dan lain-lainnya," pungkasnya.