Sejarah tradisi wanita melamar pria di Lamongan
Tradisi perempuan melamar laki-laki konon sudah terjadi turun temurun sejak masa pemerintahan Raden Panji Puspokusumo.
Pernikahan Muji Syukur Rahmad (24) dan Qurrotu Ayun (20) berlangsung cukup sederhana. Meski demikian, upacara pernikahan kedua mempelai tetap memegang tata cara adat yang berlaku di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tempat tinggalnya.
Sesuai tradisi adat di Lamongan dan beberapa daerah pesisir pantai utara, perempuan lah yang melamar laki-laki. Budaya perempuan melamar laki-laki ini terbilang unik, karena tidak lazim terjadi di daerah lain.
"Hanya terjadi di Lamongan, itupun hanya pesisir pantai saja dan beberapa wilayah di Tuban. Tidak semua wilayah Lamongan," kata Lusianah keluarga Rahmad yang tengah menerima kunjungan dari keluarga mempelai perempuan, Minggu (20/7).
Pengantin perempuan yang pertama menanyakan pada pihak pria. Bahkan beberapa ada yang membawa seserahan sepeda motor untuk pengantin pria. "Tergantung kondisi ekonomi, kalau dari keluarga biasa-bisa saja ya cukup pakaian dan cincin," katanya.
Setelah pihak perempuan melamar, kata Anwar, selanjutnya pihak laki-laki membalas kunjungan sambil memberikan jawaban. Tidak jarang pihak perempuan akan mendesak melalui seorang utusan, saat pihak laki-laki tidak juga membalas lamaran. Kedua belah pihak selanjutnya menyepakati waktu pernikahan.
Sabtu (18/7) malam, keluarga Rahmad menerima kunjungan dari pengantin perempuan, setelah resmi menikah di rumah mempelai perempuan.
Istrinya, Ayun adalah warga satu desa dengan Rahmad, namun berbeda dusun. Rahmad warga Dusun Cumpleng, sementara Ayun warga Dusun Brengkok, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.
Rahmad dan Ayun telah resmi menikah, dan bagian dari tradisi mereka harus berkunjung ke kerabat terdekat. Kedua mempelai mengantarkan sendiri makanan yang dibawa dari mempelai perempuan, selain memperkenalkan diri sebagai anggota keluarga baru.
"Kalau zaman dahulu memang masih membawa 'jodhang' diangkut oleh empat orang, tetapi sekarang sudah berubah. Barang bawaannya makanan diangkut pick up," kata Ayun.
Rahmad dan Ayun resmi menikah pada malam 27 Ramadan 1436 atau Rabu, 14 Juli 2015. Sementara lamaran sudah berlangsung sebelum Ramadan.
Sejarah wanita melamar pria
Tradisi perempuan melamar laki-laki konon sudah terjadi turun temurun sejak masa pemerintahan Raden Panji Puspokusumo, penguasa Lamongan pada 1640 - 1665. Panji Puspokusumo sendiri tercatat sebagai keturunan ke-14 Prabu Hayam Wuruk, penguasa Majapahit.
Dalam kisahnya, Panji Puspokusumo memiliki dua anak kembar bernama Raden Panji Laras dan Raden Panji Liris. Kedua pangeran rupawan itu memiliki hobi menyabung ayam.
Suatu hari, keduanya mengikuti sabung ayam di daerah Wirosobo yang sekarang dikenal dengan Kertosono, Nganjuk. Ketampanan Panji Laras dan Panji Liris ternyata membius dua putri kembar raja Wirosobo, yakni Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi. Kedua putri cantik itupun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Kendati dianggap melanggar norma saat itu, Raja Wirosobo akhirnya melamar kedua putra kembar penguasa Lamongan itu. Desakan dua putri kesayangan membuatnya berani melanggar norma.
Sejak saat itulah tradisi perempuan melamar laki-laki mulai diberlakukan. Budaya itu kemudian dilestarikan sebagai budaya leluhur yang masih terjaga hingga kini.
Anwar (60), warga setempat tidak tahu persis kebenaran sejarahnya, tetapi sudah turun temurun di lingkungannya mengikuti budaya tersebut. Pria enam cucu ini juga menjalankan budaya yang sudah melekat tersebut.
"Sejarah itu mungkin ada benarnya, karena terbukti seluruh keturunan mengikuti budaya warisan," katanya.
Baca juga:
Belum didoakan, Gunungan Keraton Yogya sudah diserbu warga
Sehari usai Galungan, pemandian air panas Banjar banjir pengunjung
Kerja 1 tahun, makan 1 bulan bukti kemakmuran Aceh
Di China, sanggup bengong dalam waktu lama bisa dapat uang
Tradisi unik 'pernikahan' manusia dengan buaya di Meksiko
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kenapa tradisi Perang Topat di Lombok dianggap unik? Konon tradisi ini merupakan simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.
-
Apa yang dimaksud dengan Tradisi Peresean di Lombok? Tarian adu kekuatan dan ketangkasan kaum laki-laki dengan menggunakan senjata berupa rotan sebagai alat pukul dan tameng yang terbuat dari kulit sapi.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa tradisi unik Lebaran yang dilakukan di Lombok, NTB? Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ada tradisi sambut lebaran yang unik bernama Perang Topat atau perang ketupat.
-
Di mana tradisi pantang larang ini ditemukan? Mitos Pantang Larang Desa Padang Genting yang terletak di Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara memiliki tradisi berharga yang berperan penting dalam membentuk cara hidup dan pandangan masyarakat.