Sekjen PDIP Marah Pribadi Jokowi Diserang Gara-gara Revisi UU KPK
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto tak bisa tinggal diam bila pribadi Presiden Joko Widodo atau Jokowi diserang terkait pro-kontra revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto tak bisa tinggal diam bila pribadi Presiden Joko Widodo atau Jokowi diserang terkait pro-kontra revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami mengkritik keras mereka-mereka yang menggunakan hal tersebut sebagai upaya mendiskreditkan presiden," kata Hasto di De Saung, Bogor, Minggu (15/9).
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Apa yang menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi bukti bahwa Ganjar dan Jokowi terbiasa blusukan? “Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dia mengatakan, sudah ada pihak-pihak tertentu yang menyerang Jokowi secara pribadi terkait hal ini. Hasto menjelaskan, salah satunya adalah adanya media tertentu yang menggambarkan karikatur Jokowi seperti pinokio.
Sejak Minggu (15/9) sore, beredar cover majalah Tempo di media sosial yang bakal terbit Senin (16/9) besok. Dalam cover tersebut, Tempo menggambarkan Jokowi dengan karikatur dan bayangan berhidung panjang layaknya Pinokio berjudul 'Janji Tinggal Janji'.
"Sebenarnya dari aspek etika, tidak memenuhi ketentuan sopan santun itu," imbuh Hasto.
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
PDIP Dukung Penuh Jokowi
Hasto menegaskan, PDI Perjuangan menilai Jokowi telah bertindak tepat soal keputusannya terhadap revisi UU KPK. Setahunya, Jokowi telah melakukan dialog dengan KPK secara intens, tetapi pada saat bersamaan juga mengharapkan adanya kepastian hukum agar kekuasaan yang tanpa batas itu memiliki mekanisme check and balance.
Dengan itu, pemeriksaan korupsi ke depan dapat dilakukan dengan lebih progresif, tetapi disertai dengan komitmen yang tinggi dari seluruh aparat penegak hukum untuk tidak melanggar hukum.
Dengan demikian, nanti tidak ada lagi mereka yang ditetapkan sebagai tersangka dengan tergesa-gesa, dan tidak ada lagi penyadapan dilakukan tidak sesuai dengan prosedur. Selama ini, Hasto menilai penyadapan bisa dipakai karena kepentingan politik tertentu
"Siapa yang memastikan presiden tidak disadap (oleh KPK). Siapa yang memastikan wakil presiden tidak disadap? Sampai sekarang kita tak jelas," katanya.
"Jadi kami berikan dukungan sepenuhnya kepada presiden. Pak Jokowi tidak sendirian. Pak Jokowi itu sebelum mengambil keputusan itu beliau mempertimbangkan dengan dalam, mendengar masukan dari banyak pihak," tutup Hasto.
(mdk/rnd)