Sekjen PDIP: Sangat Ironi, Gerindra dan PKS Gerus Partai Lokal di Aceh
"Yang membuat ironi itu adalah Partai Aceh justru berkurang kursinya. Lebih dari 15 kursi dari laporan yang kami terima, Partai Aceh berkurang," kata Hasto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Kamis (9/5).
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, membeberkan apa yang terjadi di Pemilu 2019, khususnya di Aceh. Dia merasa ironi, Partai Aceh yang mendukung Prabowo-Sandiaga, suaranya tergerus di DPR Aceh.
"Yang membuat ironi itu adalah Partai Aceh justru berkurang kursinya. Lebih dari 15 kursi dari laporan yang kami terima, Partai Aceh berkurang," kata Hasto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Kamis (9/5).
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
Dia menuturkan, dari awal PDIP mencoba menggandeng partai lokal di sana. Namun, lebih memilih PKS dan Gerindra, diduga dengan menciptakan isu-isu yang tak baik untuk Jokowi-Ma'ruf.
"Padahal sejak awal, PDIP ingin berkomitmen membangun bersama-sama masa depan Aceh bersama partai lokal, tapi kemudian ternyata upaya yang dilakukan oleh Gerindra dan PKS, itu justru malah menggerus partai lokal tersebut. Ini suatu hal yang sangat ironi," jelas Hasto.
Karena itu, masih kata dia, partainya berniat melakukan konsolidasi bersama dengan Partai Aceh dan mengajak bekerjasama.
"Karena itu lah kami justru akan menata diri, kami akan segera melakukan konsolidasi untuk bersama-sama dengan partai Aceh untuk bekerjasama, bahkan kekurangan kursi yang mereka lakukan dan itu berpindah karena berbagai fitnah yang ditudingkan kepada Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, itu bisa kita atasi dengan kerjasama yang baik," ungkap Hasto.
"Karena sejak awal kami tidak mau menggerus partai lokal, kami justru ingin mendorong untuk bekerjasama dengan partai lokal," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Besok, KPU Rekapitulasi Surat Suara Tingkat Nasional
Deklarasi di Musala, Caleg PKB di Serang Dituntut 3 Bulan Penjara
Situng Internal: PDIP Menang 15 Provinsi, Jokowi-Ma'ruf Unggul 21 Provinsi
Usulan Pansus Pemilu, Fraksi PPP Ingatkan PR DPR Masih Banyak
KPU DKI Gelar Pleno Rekapitulasi Pemilu 2019, Dimulai dari Kepulauan Seribu
Jadi Tersangka, Eggi Sudjana Bercanda Makar itu Makan Roti Bakar