Sekuriti Bank di Tasikmalaya Dibacok Pemuda Hingga Alami 40 Jahitan
Diduga karena memiliki dendam pribadi kepada seorang sekuriti yang bertugas di Bank BJB Syariah, I (32), menganiaya korban menggunakan senjata tajam. Aksi tersebut sempat terekam CCTV, I pun langsung ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.
Diduga karena memiliki dendam pribadi kepada seorang sekuriti yang bertugas di Bank BJB Syariah, I (32), menganiaya korban menggunakan senjata tajam. Aksi tersebut sempat terekam CCTV, I pun langsung ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan mengatakan, aksi penganiayaan dilakukan I pada Sabtu (4/1) sekitar pukul 19.30 WIB. Selang sehari polisi menerima laporan penganiayaan tersebut.
-
Apa saja julukan yang melekat di Tasikmalaya? Wilayah ini awalnya memiliki julukan “Kota Santri” di mana pada 1980-an, hampir di tiap kecamatan berdiri pondok pesantren.Kota ini juga melahirkan sosok penggerak agama Islam terkemuka, salah satunya Zainal Mustafa. Dari sana julukan kota santri melekat di Tasikmalaya. Berkembangnya industri bakso di Tasikmalaya juga membuat kota ini mendapat julukan Kota Bakso. Ini karena banyaknya perantauan asal Tasik di kota-kota besar yang membuka warung bakso dengan penyematan kata Tasik atau Tasikmalaya.
-
Apa itu Gondang di Tasikmalaya? Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain. Budaya ini masih bertahan sampai sekarang sebagai kearifan lokal dengan nama Gondang.
-
Apa yang terjadi dengan bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
"Kita menerima laporan tindak pidana penganiayaan dengan kekerasan pada Minggu (5/1), di mana dalam laporan itu peristiwa terjadi di BJB Syariah Bantarkalong, Desa Simpang, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya," kata Siswo, Selasa (7/1).
Akibat aksi penganiayaan yang dilakukan I, kata Siswo, korban mengalami luka bacokan yang cukup lebar hingga harus dijahit lebih dari 40 jahitan. Aksi penganiayaan tersebut pun disebutnya sempat terekam kamera pengawas.
"Dalam rekaman tersebut korban terlihat sempat berupaya melawan tersangka yang membawa senjata tajam menggunakan tangan kosong. Namun yang terjadi, korban mengalami sejumlah luka. Korban sendiri akhirnya bisa melarikan diri dari aksi tersangka," kata dia.
Rekaman CCTV tersebut, disebut Siswo, dijadikan alat bukti. Polisi saat ini sudah menangkap I dan menetapkannya sebagai tersangka.
Berdasarkan pemeriksaan penyidik kepada tersangka, motif I melakukan aksi penganiayaan dengan senjata tajam karena dendam pribadi kepada korban. Polisi hingga saat ini terus melakukan pendalaman akan kasus tersebut.
"Untuk tersangka kita kenakan Pasal 351 KUHP. Ancaman hukumannya 5 tahun penjara," tutupnya.
Baca juga:
Suami Penyiram Istri Pakai Air Panas Gara-gara Makanan Disemutin Jadi Tersangka
Berebut Pacar, Aziz Aniaya Said hingga Buron 4 Bulan
Hanya Gara-Gara Teman Salah Chat, Pelajar SMK di Kampar Tewas Dianiaya
Gara-gara Masalah Sepele, Preman di Samarinda Tikam Pengunjung Karaoke
Kesal Makanan Dikerubuti Semut, Suami Siram Istrinya dengan Air Panas
Bela Istri, Pria di Sukabumi Hajar Ayah Kandung Pakai Roda Traktor
Sama-Sama Sedang Mabuk Miras, 2 Bersaudara di NTT Hajar Ayah Kandung