Sekuriti swalayan pelaku begal di Samarinda dibekuk
Pelaku ditangkap saat sedang bekerja.
W (40), pelaku begal yang menewaskan Rika Novita (41), seorang ibu guru SD di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (2/9) lalu, berhasil diringkus polisi.
Kabar penangkapan warga Samarinda tersebut bermula dari postingan akun Facebook, yang menampakkan wajah pelaku diapit 2 orang diduga anggota Kepolisian. Postingan itu menuai pujian, keberhasilan polisi menangkap pelaku begal, yang memang bikin resah warga.
"Ya benar pelaku sudah kita tangkap sekira jam 8 malam tadi," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono kepada merdeka.com, Selasa (6/9).
Penangkapan pelaku berdasarkan berbagai penyelidikan, di antaranya dengan meminta keterangan saksi di lokasi. Sebelumnya polisi juga telah mengidentifikasi telepon selular milik korban Rika Novita, usai kejadian. Dipastikan W adalah pelakunya.
"Jadi dia kita tangkap di tempat kerjanya, di sebuah swalayan di Jalan Pangeran Antasari. Dia bekerja sebagai sekuriti," ujar Sudarsono.
Diterangkan Sudarsono, usai penangkapan, jajaran Reskrim melakukan pengembangan, membawa pelaku ke rumahnya di kawasan Loa Janan Ilir, Kecamatan Samarinda Seberang.
"Kita bawa ke rumahnya, untuk mencari barang bukti. Kita fokus cari barang bukti, anggota saya di lapangan," ungkap Sudarsono.
"Belum tahu pasti apakah dia baru sekali atau beberapa kali membegal. Tapi ini masih kita dalami keterangannya, makanya kita fokuskan cari barang bukti," sebutnya.
Sudarsono juga memastikan, jajaran Reskrim tidak akan berhenti memerangi begal, yang kini menjadi atensi khusus jajaran kepolisian hingga tingkat Polsek dan Babinkamtibmas.
"Terus kita terus perangi aksi begal yang memang meresahkan masyarakat selama ini. Kita terus kembangkan, lakukan penyelidikan, tingkatkan pengawasan," pungkas Sudarsono.
Diketahui, Rika Novita jatuh dari motornya bersama anaknya, Jumat (2/9) lalu, sekira pukul 06.15 WITA, usai dibegal. Rika terhempas ke aspal saat melintas di flyover Air Hitam, usai tasnya berhasil dirampas pelaku. Meski sempat dibawa ke RSUD Abdul Wahab Syachranie, nyawa Rika tidak tertolong, lantaran pendarahan hebat di kepala. Beruntung, nyawa anak perempuannya yang dia bonceng selamat dari insiden itu.