Selain Awas Panas Guguran, Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar ke Kali Gendol
Sementara itu, hasil pengamatan visual, asap kawah di gunung itu teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 meter ke hulu Kali Gendol pada Selasa (16/4). Selain awan panas guguran, berdasarkan pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB juga tercatat dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 600 meter ke Kali Gendol.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, pada periode pengamatan itu, terekam 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 60 milimeter selama 120 detik, 8 gempa guguran dengan amplitudo 6-20 milimeter selama 20-70 detik, 1 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 4 milimeter selama 5 detik.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
Sementara itu, hasil pengamatan visual, asap kawah di gunung itu teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Seperti dilansir dari Antara, angin di gunung itu bertiup lemah ke arah tenggara dan selatan. Suhu udaranya 15-20.6 derajat Celsius, dengan kelembaban udara 74-97 persen, dan tekanan udara 568.5-708.6 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi, dan menyarankan warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol waspada karena jarak guguran awan panas semakin jauh.