Selama 39 Tahun, Pasutri Rawat Tiga Anak Penyandang Disabilitas di Rumah Nyaris Roboh
Dengan penuh kesabaran, Rahman dan Zulfidar menerima kenyataan tersebut. Mereka tak putus asa. Keduanya tetap berupaya merawat dan menafkahi anak itu.
Pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Petapa, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), merawat tiga anak mereka yang sejak lahir, menyandang disabilitas. Pasutri itu, Rahman Abdul Gani Yona dan Zulfidar Maroe.
Keduanya dikaruniai 4 orang anak. Namun, 3 diantaranya mengalami gangguan fisik dan mental. Kondisi ini membuat 3 anak mereka tidak bisa beraktivitas normal seperti anak-anak lainnya.
-
Apa yang dilakukan Kapolresta Pekanbaru saat berkunjung ke rumah penyandang disabilitas? Kapolresta Pekanbaru AKBP Jeki Rahmat Mustika membawa ahli bahasa saat berkunjung ke rumah penyandanh disabilitas tuna rungu dan tuna wicara Zulkarnain Nasution.
-
Kenapa Kapolresta Pekanbaru datang ke rumah penyandang disabilitas? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial.
-
Apa fokus utama Kemensos dalam menangani disabilitas? Komitmen Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mewujudkan layanan inklusif bagi penyandang disabilitas terus ditingkatkan.
-
Bagaimana Kedai Kopi Berbagi mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas? "Ini menjadi bukti kami setara dan berdaya,” katanya, mengutip bandung.go.id, Jumat (29/12).
-
Kenapa Pemkot Tarakan memberikan alat bantu kesehatan kepada lansia dan disabilitas? Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Tarakan. Alkes yang diberikan antara lain kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas.
-
Apa saja yang didapatkan para atlet disabilitas dari dukungan Kemenpora? Pemerintah, kata dia berkomitmen penuh terhadap perkembangan dan prestasi dari para atlet disablitas. “Presiden (Joko Widodo) akan memasuki masa purna. Ini lah yang bisa kami lakukan dan kami peroleh, dukungan bapak Presiden kepada NPC Indonesia tak pernah berhenti,” tuturnya. "Prestasi ini diraih tidak gampang. Presiden memberikan kesetaraan terhadap seluruh atlet berprestasi. Kami selalu bersemangat untuk mengharumkan nama Indonesia dipanggung internasional".
Dengan penuh kesabaran, Rahman dan Zulfidar menerima kenyataan tersebut. Mereka tak putus asa. Keduanya tetap berupaya merawat dan menafkahi anak itu.
Rahman bekerja sebagai petani. Akan tetapi di usianya yang sudah tak lagi muda, dia tidak tahu harus bagaimana lagi menghidupi anaknya yang menyandang disabilitas. Begitu juga dengan istrinya. Selain sudah tua, juga tak punya pekerjaan tetap.
"Sekarang sudah tidak mampu lagi saya berkebun nak, fisik saya sudah kalah. Kalau dulu, saya juga jadi tukang bangunan," tutur Rahman.
Mereka kini tinggal di rumah yang reyot dan nyaris roboh akibat terdampak dengan dahsyatnya gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu dan sekitarnya pada 28 September 2018 silam.
"Rumah kami nyaris roboh dengan adanya peristiwa gempa dan tsunami," ujarnya.
Disinggung terkait bantuan Pemerintah, ibu 4 anak tersebut mengaku pernah mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong. Namun, untuk saat ini tak ada lagi.
"Pernah ada, usai kejadian bencana, kini sudah tidak ada lagi sampai sekarang," katanya.
Senada dikatakan Zulfidar, mereka biasanya juga didatangi oleh para relawan yang merasa terpanggil dan peduli dengan kondisi mereka. Mereka pun mendapatkan bantuan dari para relawan tersebut, berupa uang, beras, dan pula kebutuhan pokok lainnya.
"Ada dari relawan ACT dan juga Alkhairaat yang sudah menyambangi kami di sini," imbuhnya.
Ia berbagi cerita rasanya selama 39 Tahun merawat anak penyandang disabilitas. Menurutnya, hanya orang-orang kuat yang mampu melewati apa yang mereka sudah alami saat ini.
"Anak saya ada empat. Anak pertama normal. Anak kedua, ketiga dan yang terakhir ini ada keterbatasan (disabilitas). Anak kedua umur 39 Tahun, kelahiran 1987," kata Zulfidar .
"Ketiga kelahiran Tahun 1990, dan yang keempat ini lahir pada Tahun 1995. Berarti sudah 39 Tahun kalau dihitung dari anak pertama. Alhamdulillah masih Tuhan kasih kekuatan," ucap Zulfidar.
Reporter: Arfandi Ibrahim
Sumber: Liputan6.com